Minta Pasien Bersabar, Kepala Humas RS Harapan Bunda Disemprot
A
A
A
JAKARTA - Keluarga korban vaksin palsu terus mendatangi RS Harapan Bunda, Jakarta Timur. Mereka tidak terima vaksin palsu tersebut terlanjur masuk ke tubuh sang buah hati.
Pantauan di lapangan, puluhan orang terus berdesakan memasuki ruang pengaduan (posko sementara) di sebelah kiri pintu masuk Rumah Sakit Harapan Bunda di dekat flyover Pasar Rebo itu.
"Kita minta Mbak lapor ke atas (atasan). Jangan kalian saja yang urus ini. Kita tahu ada yang harusnya menghadapi masalah begini, bukan mbak," ujar salah satu warga yang ditujukan ke petugas posko di lokasi, Jumat (15/7/2016).
Tak kuasa menahan cacian warga korban vaksin palsu, Kepala Humas RS Harapan Bunda Mirna Restyawati pun turun tangan untuk menjawab keluhan mereka.
"Dari pihak RS, kita berusaha terlebih dahulu. Mohon pengertiannya. Kita butuh data terlebih dahulu," ujar Mirna sambil berusaha menenangkan warga yang kesal.
Mendengar jawaban Mirna, sontak salah satu warga yang datang mengadu pun beraksi tak terima dengan jawaban Mirna.
"Ngertiin? kita juga harus dingertiin, anak kita sudah kena vaksin oplos, masak vaksin ulang saja nanti tanggung jawabnya. Saya sudah mendata semalam, kapan jawabannya saya dapat. Dokternya mana sih, giliran duit cepat, urusan gini lama," teriak warga itu dengan kesal.
Mirna pun memastikan dari pihak rumah sakit bertanggung jawab atas insiden tersebut. Namun para pasien diminta bersabar menunggu keputusan pengelola.
"Kita mohon bantuannya juga. Dari RS ini, pasti memberikan tanggung jawab. Kita tunggu manajemen. Saya juga bawahan Pak. Saya bukan orang medis," kata Mirna
Pantauan di lapangan, puluhan orang terus berdesakan memasuki ruang pengaduan (posko sementara) di sebelah kiri pintu masuk Rumah Sakit Harapan Bunda di dekat flyover Pasar Rebo itu.
"Kita minta Mbak lapor ke atas (atasan). Jangan kalian saja yang urus ini. Kita tahu ada yang harusnya menghadapi masalah begini, bukan mbak," ujar salah satu warga yang ditujukan ke petugas posko di lokasi, Jumat (15/7/2016).
Tak kuasa menahan cacian warga korban vaksin palsu, Kepala Humas RS Harapan Bunda Mirna Restyawati pun turun tangan untuk menjawab keluhan mereka.
"Dari pihak RS, kita berusaha terlebih dahulu. Mohon pengertiannya. Kita butuh data terlebih dahulu," ujar Mirna sambil berusaha menenangkan warga yang kesal.
Mendengar jawaban Mirna, sontak salah satu warga yang datang mengadu pun beraksi tak terima dengan jawaban Mirna.
"Ngertiin? kita juga harus dingertiin, anak kita sudah kena vaksin oplos, masak vaksin ulang saja nanti tanggung jawabnya. Saya sudah mendata semalam, kapan jawabannya saya dapat. Dokternya mana sih, giliran duit cepat, urusan gini lama," teriak warga itu dengan kesal.
Mirna pun memastikan dari pihak rumah sakit bertanggung jawab atas insiden tersebut. Namun para pasien diminta bersabar menunggu keputusan pengelola.
"Kita mohon bantuannya juga. Dari RS ini, pasti memberikan tanggung jawab. Kita tunggu manajemen. Saya juga bawahan Pak. Saya bukan orang medis," kata Mirna
(whb)