Diejek Mainnya Cepat, Pelaku Bunuh Teman Kencan
A
A
A
JAKARTA - Pembunuhan terhadap FNR wanita dalam boks Tupperware dilatarbelakangi kekesalan pelaku karena korban menolak untuk melakukan hubungan intim. Tak itu saja, korban pun sempat berucap bila pelaku terlalu cepat saat melakukan hubungan layaknya suami istri tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiono menjelaskan, setelah sepakat untuk tarif kencan semalam Rp4 juta, pada Jumat 8 Juli 2016 lalu korban mendatangi Apartemen Aston Marina Tower B lantai 27 unit BJ, Pademangan Jakarta Utara, tempat pelaku tinggal.
Setelah itu, korban dengan pelaku pun melakukan hubungan intim. Selanjutnya pada Sabtu, 9 Juli 2016 lalu, korban dengan pelaku makan siang bersama di apartemen tersebut.
Usai makan siang, pelaku kembali meminta kepada korban untuk melakukan hubungan intim. Namun ajakan ini ditolak oleh korban hingga membuat pelaku kesal.
"Kamu keluarnya cepat, ngapain diterusin lagi. Lagian saya juga sudah dicari orang tua saya," jelas Awi berdasarkan keterangan pelaku di Mapolda Metro Jaya, Rabu (13/7/2016).
Awi mengungkapkan, atas perkataan korban tersebut pelaku kecewa dan marah sehingga pelaku memukul korban di bagian kepala belakang hingga terjatuh."Korban dicekik hingga tewas dan jasadnya dimasukkan ke boksplastik beralas seprai bermotif kotak-kotak berwarna pink, kemudian diberi kapur barus dan dilakban rapi serta diikat oleh tali plastik berwarna biru," ungkapnya.
Menurut Awi, pada pukul 20.00 WIB jasad korban dibawa pelaku menggunakan troli dan selanjutnya dimasukkan ke mobil untuk dibuang. Pada Selasa, 12 Juli 2016 kemarin jasad korban ditemukan dua satpam yang tengah melakukan patroli di ruas Tol JORR. Boks berisi mayat tersebut terbungkus plastik warna hitam dan diikat dengan lakban warna putih serta tali rapiah.
Dari pelaku, petugas menyita sebuah sisa tali rapiah biru, lakban warna putih, CCTV apartemen, ponsel pelaku dan tongkat kayu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiono menjelaskan, setelah sepakat untuk tarif kencan semalam Rp4 juta, pada Jumat 8 Juli 2016 lalu korban mendatangi Apartemen Aston Marina Tower B lantai 27 unit BJ, Pademangan Jakarta Utara, tempat pelaku tinggal.
Setelah itu, korban dengan pelaku pun melakukan hubungan intim. Selanjutnya pada Sabtu, 9 Juli 2016 lalu, korban dengan pelaku makan siang bersama di apartemen tersebut.
Usai makan siang, pelaku kembali meminta kepada korban untuk melakukan hubungan intim. Namun ajakan ini ditolak oleh korban hingga membuat pelaku kesal.
"Kamu keluarnya cepat, ngapain diterusin lagi. Lagian saya juga sudah dicari orang tua saya," jelas Awi berdasarkan keterangan pelaku di Mapolda Metro Jaya, Rabu (13/7/2016).
Awi mengungkapkan, atas perkataan korban tersebut pelaku kecewa dan marah sehingga pelaku memukul korban di bagian kepala belakang hingga terjatuh."Korban dicekik hingga tewas dan jasadnya dimasukkan ke boksplastik beralas seprai bermotif kotak-kotak berwarna pink, kemudian diberi kapur barus dan dilakban rapi serta diikat oleh tali plastik berwarna biru," ungkapnya.
Menurut Awi, pada pukul 20.00 WIB jasad korban dibawa pelaku menggunakan troli dan selanjutnya dimasukkan ke mobil untuk dibuang. Pada Selasa, 12 Juli 2016 kemarin jasad korban ditemukan dua satpam yang tengah melakukan patroli di ruas Tol JORR. Boks berisi mayat tersebut terbungkus plastik warna hitam dan diikat dengan lakban warna putih serta tali rapiah.
Dari pelaku, petugas menyita sebuah sisa tali rapiah biru, lakban warna putih, CCTV apartemen, ponsel pelaku dan tongkat kayu.
(whb)