Jalur Puncak Paling Rawan, Polres Bogor Kerahkan 3.641 Personel
A
A
A
BOGOR - Sebanyak 3.641 personel gabungan dikerahkan saat mudik Lebaran di beberapa jalur mudik wilayah Bogor. Jalur Puncak akan menjadi perhatian khusus Polres Bogor karena paling rawan kecelakaan lalu lintas.
Kapolres Bogor AKBP Suyudi AS mengungkapkan, jalur-jalur yang perlu mendapat perhatian khusus saat mudik Lebaran ini adalah jalur Puncak dan Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi). “Tapi yang paling utama mendapat pengamanan khusus yakni jalur Puncak. Jadi 3.641 personel gabungan TNI, Polri dan tim pendukung lainnya itu dikerahkan di 19 Pos Pengamanan (Pospam), satu pos pelayanan (Posyan) dan di pos utama yakni Mako Polres Bogor,” ungkap AKBP Suyudi AS kepada wartawan Kamis, 30 Juni 2016 kemarin.
Suyudi melanjutkan, selain menempatkan personel di sejumlah posko pengamanan Lebaran, pihaknya menerapkan kendaraan besar dilarang melintas di jalur Bocimi. “Kebijakan ini sesuai surat edaran Menteri Perhubungan terhitung mulai pukul 00.00 WIB, pada H-5 hingga H+5 Lebaran, kendaraan besar atau bus-bus pengangkut barang di melintas,” katanya.
Tak hanya itu, meski di Bogor banyak jalur-jalur alternatif yang bisa digunakan jika terjadi kemacetan parah, namun pihaknya tidak menyarankan untuk melewatinya seperti jalur Transyogi-Jonggol-Cibeet-Cianjur. “Dikarenakan tingkat rawan (longsor, kejahatan dan kecelakaan karena minim penerangan jalan umum (PJU), dan jalan berlubang, kita tidak menyarankan untuk menggunakan jalur alternatif, sebaiknya tetap pergunakan jalur utama,” ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto momen mudik Lebaran ini akan dijadikan momentum untuk membersihkan dan menertibkan Kota Bogor dari para pedagang kaki lima (PKL) dibeberapa titik yang biasa semrawut. “Kami akan arahkan supaya semua petugas terkait siap sedia untuk menata dan menertibkan kesemrawutan,” ujarnya.
Kapolres Bogor AKBP Suyudi AS mengungkapkan, jalur-jalur yang perlu mendapat perhatian khusus saat mudik Lebaran ini adalah jalur Puncak dan Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi). “Tapi yang paling utama mendapat pengamanan khusus yakni jalur Puncak. Jadi 3.641 personel gabungan TNI, Polri dan tim pendukung lainnya itu dikerahkan di 19 Pos Pengamanan (Pospam), satu pos pelayanan (Posyan) dan di pos utama yakni Mako Polres Bogor,” ungkap AKBP Suyudi AS kepada wartawan Kamis, 30 Juni 2016 kemarin.
Suyudi melanjutkan, selain menempatkan personel di sejumlah posko pengamanan Lebaran, pihaknya menerapkan kendaraan besar dilarang melintas di jalur Bocimi. “Kebijakan ini sesuai surat edaran Menteri Perhubungan terhitung mulai pukul 00.00 WIB, pada H-5 hingga H+5 Lebaran, kendaraan besar atau bus-bus pengangkut barang di melintas,” katanya.
Tak hanya itu, meski di Bogor banyak jalur-jalur alternatif yang bisa digunakan jika terjadi kemacetan parah, namun pihaknya tidak menyarankan untuk melewatinya seperti jalur Transyogi-Jonggol-Cibeet-Cianjur. “Dikarenakan tingkat rawan (longsor, kejahatan dan kecelakaan karena minim penerangan jalan umum (PJU), dan jalan berlubang, kita tidak menyarankan untuk menggunakan jalur alternatif, sebaiknya tetap pergunakan jalur utama,” ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto momen mudik Lebaran ini akan dijadikan momentum untuk membersihkan dan menertibkan Kota Bogor dari para pedagang kaki lima (PKL) dibeberapa titik yang biasa semrawut. “Kami akan arahkan supaya semua petugas terkait siap sedia untuk menata dan menertibkan kesemrawutan,” ujarnya.
(whb)