Antisipasi Lonjakan Pemudik, Angkutan Lebaran Ditambah

Rabu, 29 Juni 2016 - 02:25 WIB
Antisipasi Lonjakan...
Antisipasi Lonjakan Pemudik, Angkutan Lebaran Ditambah
A A A
BOGOR - Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kabupaten Bogor bersinergi dengan sejumlah Perusahaan Otobus (PO) untuk menyediakan armada cadangan Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP). Alhasil, 10 unit dengan rute luar pulau Jawa (Bali-Palembang-Lampung) berhasil diadakan.

Kepala Terminal Cibinong Irvan Agustinus mengungkapkan, pihaknya sengaja membuka layanan rute luar Jawa agar tidak terjadi lonjakan penumpang di beberapa terminal di luar Bogor.

"Jadi rute layanan luar Jawa ini, baru akan diluncurkan saat H-7 Lebaran. Sehingga, para calon penumpang asal Cibinong, Bogor, Cimanggis dan Depok yang hendak mudik luar Jawa seperti Bali-Palembang dan Lampung tak perlu lagi ke terminal di Jakarta," kata Irvan saat ditemui di Terminal Cibinong, Selasa 28 Juni 2016.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, lonjakan penumpang yang cukup signifikan di Terminal Cibinong ini, biasanya terjadi saat H-3 Lebaran.

"Kami sudah prediksi berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, lonjakan atau kenaikan pemudik hingga 20% itu terjadi tiga hari sebelum Lebaran (h-3)," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, selain luar pulau Jawa, dikarenakan banyaknya masyarakat yang hendak mudik ke Bandung atau Cimahi. Pihaknya juga bekerja sama dengan PO MGI menyediakan angkutan tambahan dengan layanan trayek Cimahi-Cibinong.

"Jadi pada Lebaran tahun ini, segala sesuatunya kami antisipasi termasuk jaminan kenyamanan dan keselamatan pemudik, dengan mewajibkan seluruh awak bus dan armadanya menjalani pemeriksaan urine dan uji kelaikan jalan," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengujian DLLAJ Kabupaten Bogor, Muslim Akbar mengatakan, mulai dari kelengkapan surat kendaraan, Surat Izin Mengemudi (SIM), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), serta beberapa dokumen kelaikan jalan, hasil uji KIR serta tes urine terhadap sopir dan konduktor juga diperiksa.

"Dari hasil pemeriksaan kelaikan jalan menyangkut keselamatan penumpang. Kami menemukan pelanggaran biasa dan fatal. Mulai dari kondisi ban sudah menipis, rem tidak berfungsi, kemudian tidak tersedianya palu pemecah kaca dan safety belt (sibuk pengaman)," katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, bus-bus yang kedapatan melakukan pelanggaran biasa itu hanya ada dua unit. "Keduanya sudah ada dua unit bus harus kembali ke pool bus,” katanya.

Sementara itu, terkait hasil pemeriksaan tes urine tim BNNK Bogor masih belum diketahui. Meski demikian, pemeriksaan tersebut tak membuat para awak bus panik, mereka justru menyambut baik.

"Saya sangat mendukung. Agar selamat sampai tujuan. Ada bagusnya juga. Bahkan kami sudah dua kali diperiksa di Terminal Leuwipanjang dan tiga kali ini di Terminal Cibinong," ujar Andi Kusnadi, salah satu sopir bus angkutan lebaran dari PO Bus MGI usai menjalani tes urine.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0608 seconds (0.1#10.140)