Sidak Pasar, Pemkot Jakarta Selatan Temukan Makanan Berbahaya
A
A
A
JAKARTA - Petugas Suku Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (KPKP) Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan menemukan makanan yang mengandung zat berbahaya. Makanan itu ditemukan saat melakukan pengawasan pangan terpadu di sejumlah pasar, seperti Pasar Manggis, Pasar Rumput, Pasar Menteng Pulo, Pasar Karet Belakang, dan Pasar Karet Pedurenan.
Kepala Sudin KPKP Jakarta Selatan Kristrisasi Helenandari mengatakan, ada 297 sampel pangan yang diambil dari lima pasar itu dengan rincian 136 sampel pertanian, 81 sampel perikanan, dan 80 sampel perikanan. Saat diambil sampel itu, KPKP langsung melakukan uji laboratorium di tempat.
"Ditemukan lima sampel positif mengandung zat berbahaya formalin yang terdiri dari dua sampel kolang kaling di Pasar Karet Belakang, satu sampel ikan tuna di Pasar Menteng Pulo, satu sampel ikan tembang layang di Pasar Karet Pedurenan, dan satu sampel ikan asin jambal dari Pasar Karet Belakang," bebernya di Jakarta, Kamis (23/6/2016).
Bahkan, kata dia, ada dua sampel tomat di Pasar Menteng Pulo positif mengandung residu pestisida yang sangat berbahaya. Petugas lalu meminta pedagang yang bersangkutan memusnahkan di tempat makanan yang diambil sampelnya itu.
"Ada pedagang yang lebih dari sekali kedapatan menjual pangan berbahaya. Itu kewenangan Kepala Pasar memberi sanksi. Kami hanya ambil sampel, menguji di laboratorium, menyajikan data hasil uji, dan membuat berita acara kejadian untuk yang positif. Data hasil uji dipergunakan PD Pasar untuk pembinaan pedagang," tutupnya.
Kepala Sudin KPKP Jakarta Selatan Kristrisasi Helenandari mengatakan, ada 297 sampel pangan yang diambil dari lima pasar itu dengan rincian 136 sampel pertanian, 81 sampel perikanan, dan 80 sampel perikanan. Saat diambil sampel itu, KPKP langsung melakukan uji laboratorium di tempat.
"Ditemukan lima sampel positif mengandung zat berbahaya formalin yang terdiri dari dua sampel kolang kaling di Pasar Karet Belakang, satu sampel ikan tuna di Pasar Menteng Pulo, satu sampel ikan tembang layang di Pasar Karet Pedurenan, dan satu sampel ikan asin jambal dari Pasar Karet Belakang," bebernya di Jakarta, Kamis (23/6/2016).
Bahkan, kata dia, ada dua sampel tomat di Pasar Menteng Pulo positif mengandung residu pestisida yang sangat berbahaya. Petugas lalu meminta pedagang yang bersangkutan memusnahkan di tempat makanan yang diambil sampelnya itu.
"Ada pedagang yang lebih dari sekali kedapatan menjual pangan berbahaya. Itu kewenangan Kepala Pasar memberi sanksi. Kami hanya ambil sampel, menguji di laboratorium, menyajikan data hasil uji, dan membuat berita acara kejadian untuk yang positif. Data hasil uji dipergunakan PD Pasar untuk pembinaan pedagang," tutupnya.
(mhd)