Aib Teman Ahok Dibongkar, Ini Kata Pengamat
A
A
A
JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik Emrus Sihombing menanggapi kehadiran eks Teman Ahok yang membongkar apa yang sebenarnya terjadi di dalam tempat bekerja mereka terdahulu.
Menurut Emrus, sangat mudah jika ada perbedaan di dalam tubuh Teman Ahok. Salah satu faktornya karena Teman Ahok bukanlah organisasi formal.
"Jadi sebagai organisasi informal akan lebih mudah muncul suatu perbedaan sehingga pecah. Beda dengan organisasi formal yang diikuti oleh anggaran dasar dan atau anggaran rumah tangga (AD/ART) serta ideologi yang jelas," ujar Emrus saat dihubungi, Kamis (23/6/2016)
Emrus menyebut organisasi yang sementara seperti Teman Ahok ini akan menjadi gampang pecah. Sebagai organisasi informal amat sulit membuat atau menyimpan kebijakan atau keputusan yang bersifat rahasia atau internal.
"Karena memang sangat cair. Tidak ada aturan definitif untuk organisasi seperti ini," tukasnya.
Lebih lanjut mengenai tudingan adanya bayaran untuk ratusan fotokopi KTP yang dikumpulkan dan disebarluaskan kepada publik, Emrus menyebut ini bisa disebut rapuhnya kesatuan Teman Ahok.
"Saya kira ini seperti teori gunung, jangan-jangan tidak cuman tiga atau lima orang yang kecewa tapi banyak yang tidak kelihatan," tukasnya.
Hipotesa seperti ini yang membuat Emrus percaya jika keberhasilan pengumpulan satu juta fotokopi KTP oleh Teman Ahok akan banyak kepalsuan. Dan ini berdampak pada saat verifikasi yang dilakukan oleh KPUD DKI.
"Saya melihat dari hipotesis atau prediksi bahwa verifikasi akan bermasalah sehingga enggak usah heran boleh jadi muncul perbedaan antara Teman Ahok dengan KPUD tentang keaslian dan validitas," tutupnya.
Menurut Emrus, sangat mudah jika ada perbedaan di dalam tubuh Teman Ahok. Salah satu faktornya karena Teman Ahok bukanlah organisasi formal.
"Jadi sebagai organisasi informal akan lebih mudah muncul suatu perbedaan sehingga pecah. Beda dengan organisasi formal yang diikuti oleh anggaran dasar dan atau anggaran rumah tangga (AD/ART) serta ideologi yang jelas," ujar Emrus saat dihubungi, Kamis (23/6/2016)
Emrus menyebut organisasi yang sementara seperti Teman Ahok ini akan menjadi gampang pecah. Sebagai organisasi informal amat sulit membuat atau menyimpan kebijakan atau keputusan yang bersifat rahasia atau internal.
"Karena memang sangat cair. Tidak ada aturan definitif untuk organisasi seperti ini," tukasnya.
Lebih lanjut mengenai tudingan adanya bayaran untuk ratusan fotokopi KTP yang dikumpulkan dan disebarluaskan kepada publik, Emrus menyebut ini bisa disebut rapuhnya kesatuan Teman Ahok.
"Saya kira ini seperti teori gunung, jangan-jangan tidak cuman tiga atau lima orang yang kecewa tapi banyak yang tidak kelihatan," tukasnya.
Hipotesa seperti ini yang membuat Emrus percaya jika keberhasilan pengumpulan satu juta fotokopi KTP oleh Teman Ahok akan banyak kepalsuan. Dan ini berdampak pada saat verifikasi yang dilakukan oleh KPUD DKI.
"Saya melihat dari hipotesis atau prediksi bahwa verifikasi akan bermasalah sehingga enggak usah heran boleh jadi muncul perbedaan antara Teman Ahok dengan KPUD tentang keaslian dan validitas," tutupnya.
(ysw)