Razia Kafe, Petugas Amankan PSK dan Ratusan Botol Miras
Razia Kafe, Petugas Amankan PSK dan Ratusan Botol Miras
A
A
A
JAKARTA - Petugas gabungan dari Satpol PP, TNI, dan Polri menggelar razia di sejumlah kafe wilayah Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur. Alhasil, petugas mengamankan sejumlah barang bukti dan wanita penghibur.
Saat petugas gabungan melakukan razia, puluhan pengunjung dan belasan wanita pemandu lagu langsung panik. Dentuman musik yang kencang itupun dimatikan sementara pada dini hari tadi.
Pengunjung dan pemandu lagu didata oleh petugas. Selain itu, petugas juga mengamankan lima krat berisi minuman Bir Bintang dan Guienness di bar. Termasuk yang ada di meja pengunjung pun turut diangkut petugas.
Kemudian, petugas menyasar ke Kafe "Nyamuk" yang sebenarnya hanya sebuah rumah tinggal. Di rumah milik Desy (49), RT04/08 nomor 54 ini, petugas mengamankan enam wanita yang diduga sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK).
Petugas juga menyasar ke Kafe Menara. Namun seluruh wanita pemandu lagu sudah menghilang, tinggal pengelolanya saja. Petugas hanya mengamankan tiga krat Bir Bintang. Padahal sebelum razia warga sekitar menyebut dentuman musik masih terdengar kencang dan banyak wanita berdandan seksi nan menor di dalamnya.
Petugas menyasar ke Lapo Horas dan Lapo Permata di sini sejumlah miras juga diamankan petugas. Termasuk yang ada di meja pengunjung turut disita petugas.
Semenatara itu Camat Ciracas, Romy Sidharta mengatakan, razia dilakukan karena banyak keluhan masyarakat. Bahwa sejumlah kafe buka melebihi jam batas yang ditentukan Pemprov DKI pukul 01.30. Apalagi banyak miras dan wanita PSK yang berkeliaran di sekitar kafe. Padahal selama ramadan, aktivitas bar dilarang buka.
"Selain merazia, kami juga lakukan sosialisasi agar para pengusaha hiburan tertib jam operasionalnya," kata Romy di Jakarta, Selasa (14/6/2016).
Dari razia ini pihaknya mengamankan sekitar sembilan krat berisi sekitar 240 botol miras. Petugas mengamankan enam PSK yang langsung dimasukkan ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Ceger, Jakarta Timur untuk dilakukan pembinaan. Razia seperti ini akan terus dilakukan selama Ramadhan.
Saat petugas gabungan melakukan razia, puluhan pengunjung dan belasan wanita pemandu lagu langsung panik. Dentuman musik yang kencang itupun dimatikan sementara pada dini hari tadi.
Pengunjung dan pemandu lagu didata oleh petugas. Selain itu, petugas juga mengamankan lima krat berisi minuman Bir Bintang dan Guienness di bar. Termasuk yang ada di meja pengunjung pun turut diangkut petugas.
Kemudian, petugas menyasar ke Kafe "Nyamuk" yang sebenarnya hanya sebuah rumah tinggal. Di rumah milik Desy (49), RT04/08 nomor 54 ini, petugas mengamankan enam wanita yang diduga sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK).
Petugas juga menyasar ke Kafe Menara. Namun seluruh wanita pemandu lagu sudah menghilang, tinggal pengelolanya saja. Petugas hanya mengamankan tiga krat Bir Bintang. Padahal sebelum razia warga sekitar menyebut dentuman musik masih terdengar kencang dan banyak wanita berdandan seksi nan menor di dalamnya.
Petugas menyasar ke Lapo Horas dan Lapo Permata di sini sejumlah miras juga diamankan petugas. Termasuk yang ada di meja pengunjung turut disita petugas.
Semenatara itu Camat Ciracas, Romy Sidharta mengatakan, razia dilakukan karena banyak keluhan masyarakat. Bahwa sejumlah kafe buka melebihi jam batas yang ditentukan Pemprov DKI pukul 01.30. Apalagi banyak miras dan wanita PSK yang berkeliaran di sekitar kafe. Padahal selama ramadan, aktivitas bar dilarang buka.
"Selain merazia, kami juga lakukan sosialisasi agar para pengusaha hiburan tertib jam operasionalnya," kata Romy di Jakarta, Selasa (14/6/2016).
Dari razia ini pihaknya mengamankan sekitar sembilan krat berisi sekitar 240 botol miras. Petugas mengamankan enam PSK yang langsung dimasukkan ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Ceger, Jakarta Timur untuk dilakukan pembinaan. Razia seperti ini akan terus dilakukan selama Ramadhan.
(mhd)
Explore More