Misteri Ponsel Enno Ada di Tangan Rahmat Alim
Misteri Ponsel Enno Ada di Tangan Rahmat Alim
A
A
A
TANGERANG - Polisi berhasil membongkar kasus pembunuhan Enno Parihah (18) setelah menelusuri keberadaan ponsel korban. Dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang terungkap bagaimana ponsel korban bisa berada di tangan terdakwa.
Dalam sidang juga, Rahmat Alim (16) terdakwa pembunuh Enno Parihah (18) menyangkal keterangan saksi yang dihadirkan terkait keberadaan ponsel korban.
Menurut Kuasa hukum terdakwa, Alfan Sari, dari beberapa keterangan dan barang bukti yang diajukan di persidangan, Rahmat menyatakan tidak benar. Selain itu dia menyatakan tidak kenal dengan korban maupun dua tersangka lain.
"Terutama mengenai masalah HP korban yang ada padanya. Klien kami menjelaskan, HP tersebut dibeli dari saudara Dimas yang awalnya disebut Bowo, dia salah ngomong, wajar anak 16 tahun," katanya.
Dijelaskan Alfan, Dimas ternyata mendapat HP itu dari korban. Setelah itu, Rahmat menjual lagi HP itu ke temannya, Eko.
"Makanya saat ditelusuri penyidik, HP itu ada di tangan Eko. Tapi Eko bilang beli dari Amad (Rahmat). Dimas juga sempat diperiksa penyidik, namun tidak ada kejelasan hasilnya. Malah berhenti di Rahmat," jelasnya.
Dalam sidang juga, Rahmat Alim (16) terdakwa pembunuh Enno Parihah (18) menyangkal keterangan saksi yang dihadirkan terkait keberadaan ponsel korban.
Menurut Kuasa hukum terdakwa, Alfan Sari, dari beberapa keterangan dan barang bukti yang diajukan di persidangan, Rahmat menyatakan tidak benar. Selain itu dia menyatakan tidak kenal dengan korban maupun dua tersangka lain.
"Terutama mengenai masalah HP korban yang ada padanya. Klien kami menjelaskan, HP tersebut dibeli dari saudara Dimas yang awalnya disebut Bowo, dia salah ngomong, wajar anak 16 tahun," katanya.
Dijelaskan Alfan, Dimas ternyata mendapat HP itu dari korban. Setelah itu, Rahmat menjual lagi HP itu ke temannya, Eko.
"Makanya saat ditelusuri penyidik, HP itu ada di tangan Eko. Tapi Eko bilang beli dari Amad (Rahmat). Dimas juga sempat diperiksa penyidik, namun tidak ada kejelasan hasilnya. Malah berhenti di Rahmat," jelasnya.
(ysw)
Explore More