Tanggul Pantai Mutiara Jebol, Pemprov DKI Tak Merawat dengan Baik

Minggu, 05 Juni 2016 - 09:09 WIB
Tanggul Pantai Mutiara...
Tanggul Pantai Mutiara Jebol, Pemprov DKI Tak Merawat dengan Baik
A A A
JAKARTA - Tanggul yang jebol di Pantai Mutiara adalah akibat Pantai Utara Jakarta sudah dalam kritis secara ekosistem. Pembangunan merupakan salah satu faktor penyebab kerusakan di pesisir ibu kota tersebut.

Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga mengatakan, mestinya, pesisir utara harus dalam tata ruang dibatasi oleh hutan mangrove yang rapat sepanjang tepi pantai Jakarta sejauh 32 km sebagai tanggul alami.

“Pembangunan sekarang justru menghancurkan hutan mangrove tersebut yang saat ini tinggal sepanjang 3 km dari total panjang pantai 32 km,” kata Joga saat dihubungi Sindonews, Minggu (5/6/2016).

Joga melanjutkan, akibat berkurangnya hutan mangrove yang telah berubah menjadi pemukimam mewah, apartemen dan mal mengakibatkan tidak ada lagi yang berfungsi sebagai tanggul alami. Alhasil berbagai ancaman bencana siap menyerang kawasan Utara Jakarta.

“Akhirnya kawasan pemukiman tersebut rawan rob, banjir dan lainnya. Pemprov DKI membuat kesalahan lagi selain memberikan izin perubahan peruntukan di atas lahan hijau, rawa dan hutan mangrove dengan membangun tanggul yang mahal biaya pembangunan dan perawatannya,” jelasnya.

Pembangunan tanggul berikut pompanya berbiaya sangat mahal dan membutuhkan pemeliharaan dan perawatan rutin yang juga tidak murah.

“Jebolnya tanggul tersebut memperlihatkan pemeliharaan dan perawatan yang tidak optimal oleh Pemprov DKI,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, tanggul Pantai Mutiara jebol pada Jumat sekira pukul 20.00 WIB. Akibatnya , pemukiman elit di sekitar lokasi terendam banjir rob.

Pada Sabtu 4 Juni 2016, petugas gabungan berhasil melakukan evakuasi serta penyedotan air akhirnya para warga dizinkan pulang kembali ke rumahnya masing-masing.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6492 seconds (0.1#10.140)