Ahok Akui Tidak Punya Solusi Cepat untuk Kurangi Kemacetan
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui hingga saat ini tidak ada solusi yang baik untuk mengurangi kemacetan yang diakibatkan penghapusan penerapan kawasan 3 in 1.
"Sebenarnya kalau bilang macet, ada 3 in 1 juga macet. Kamu lihat saja jam macetnya masih itu kok. Memang ada penambahan betul. Solusi pembatasan kendaraan yaitu ERP mesti tunggu," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (30/5/2016).
Bahkan Ahok mengaku dirinya hanya menunggu hingga electronic road pricing (ERP) bisa dioperasikan.
"Tiap hari tambah mobil, jalanan enggak tambah. Ya macet. Enggak bisa ditahan kecuali ada ERP. Realisasi tahun depan," tukasnya.
Bahkan Ahok tidak mengetahui solusi jangka pendek untuk mengurangi kemacetan. Penerapan nomor pelat ganjil dan genap pun belum bisa diterapkan. "Itu tadi, kita sudah studi ganjil genap atau buat satu arah. tapi belum selesai kajian," tukasnya.
"Sebenarnya kalau bilang macet, ada 3 in 1 juga macet. Kamu lihat saja jam macetnya masih itu kok. Memang ada penambahan betul. Solusi pembatasan kendaraan yaitu ERP mesti tunggu," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (30/5/2016).
Bahkan Ahok mengaku dirinya hanya menunggu hingga electronic road pricing (ERP) bisa dioperasikan.
"Tiap hari tambah mobil, jalanan enggak tambah. Ya macet. Enggak bisa ditahan kecuali ada ERP. Realisasi tahun depan," tukasnya.
Bahkan Ahok tidak mengetahui solusi jangka pendek untuk mengurangi kemacetan. Penerapan nomor pelat ganjil dan genap pun belum bisa diterapkan. "Itu tadi, kita sudah studi ganjil genap atau buat satu arah. tapi belum selesai kajian," tukasnya.
(ysw)