Bangun Velodrome dan LRT, Jakpro Tidak Peduli Rugi
A
A
A
JAKARTA - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) berupaya mewujudkan penugasan pembangunan venue velodrome dan Light Rail Transit (LRT) untuk membantu Pemprov DKI Jakarta menjadi tuan rumah Asian Games 2018 mendatang. Sayangnya, kerja sama penggunaan velodrome dan LRT setelah Asian Games belum dibahas.
Presiden Direktur PT Jakpro Satya Heragandhi mengatakan, untuk mewujudkan penugasan Pemprov DKI Jakarta terkait prasarana olahraga dalam ajang Asian Games 2018, khususnya velodorme di Rawamangun, Jakarta Timur, pihaknya kini telah mendapatkan rancangan velodrome berstandar international dan termodern se-Asean tersebut.
Rancangan pembangunan velodrome itu, lanjut Satya, PT Jakpro mendatangkan khusus dari Inggris yakni ES Global. Sedangkan untuk pengawasanya akan diawasi secara ketat oleh UCI (Union Cycliste Internationale). Namun, sayangnya Satya belum mengetahui apakah nantinya velodrome akan diserahkan atau dibeli oleh DKI masih dibicarakan.
"Velodrome dan LRT berbeda pembangunannya. Kami kebetulan ditugaskan juga membangun LRT koridor I (Kelapa Gading-Velodrome). Keduanya memang belum diketahui gimana akhirnya nanti, apakah dibeli kembali atau diserahkan ke kami. Terpenting ini harus dipercepat," kata Satya di Jakarta, Rabu, 25 Mei 2016 kemarin.
Satya menjelaskan, pembangunan velodrome dan LRT yang hanya membutuhkan waktu sekitar 24 bulan merupakan suatu kesulitan tersendiri. Sebab, di negara-negara yang membangun venue sekelas velodorme biasanya membutuhkan waktu sampai 36 bulan dan LRT minimal lima tahun.
Untuk itu, kata Satya, pihaknya ingin pada Juni mendatang semua kesiapan pembangunan velodrome dan LRT dimulai dan sekaligus menjadi hadiah bagi ulang tahun Jakarta pada 22 Juni mendatang.
"Kalau hitungan 24 bulan, Juni 2018 sudah selesai. Kami bereskan semua secara berbarengan. Mulai dari kerjasama penggunaan aset ataupun payung hukum pembangunan LRT yang dimana perlu ada perubahan peraturan presiden yang mengatur bila pembangunan di lakukan oleh BUMD dan BUMD bisa bekerjasama dengan BUMN," tegasnya.
Presiden Direktur PT Jakpro Satya Heragandhi mengatakan, untuk mewujudkan penugasan Pemprov DKI Jakarta terkait prasarana olahraga dalam ajang Asian Games 2018, khususnya velodorme di Rawamangun, Jakarta Timur, pihaknya kini telah mendapatkan rancangan velodrome berstandar international dan termodern se-Asean tersebut.
Rancangan pembangunan velodrome itu, lanjut Satya, PT Jakpro mendatangkan khusus dari Inggris yakni ES Global. Sedangkan untuk pengawasanya akan diawasi secara ketat oleh UCI (Union Cycliste Internationale). Namun, sayangnya Satya belum mengetahui apakah nantinya velodrome akan diserahkan atau dibeli oleh DKI masih dibicarakan.
"Velodrome dan LRT berbeda pembangunannya. Kami kebetulan ditugaskan juga membangun LRT koridor I (Kelapa Gading-Velodrome). Keduanya memang belum diketahui gimana akhirnya nanti, apakah dibeli kembali atau diserahkan ke kami. Terpenting ini harus dipercepat," kata Satya di Jakarta, Rabu, 25 Mei 2016 kemarin.
Satya menjelaskan, pembangunan velodrome dan LRT yang hanya membutuhkan waktu sekitar 24 bulan merupakan suatu kesulitan tersendiri. Sebab, di negara-negara yang membangun venue sekelas velodorme biasanya membutuhkan waktu sampai 36 bulan dan LRT minimal lima tahun.
Untuk itu, kata Satya, pihaknya ingin pada Juni mendatang semua kesiapan pembangunan velodrome dan LRT dimulai dan sekaligus menjadi hadiah bagi ulang tahun Jakarta pada 22 Juni mendatang.
"Kalau hitungan 24 bulan, Juni 2018 sudah selesai. Kami bereskan semua secara berbarengan. Mulai dari kerjasama penggunaan aset ataupun payung hukum pembangunan LRT yang dimana perlu ada perubahan peraturan presiden yang mengatur bila pembangunan di lakukan oleh BUMD dan BUMD bisa bekerjasama dengan BUMN," tegasnya.
(whb)