Banjir Kiriman Bogor Terjang Bekasi Utara
A
A
A
BEKASI - Puluhan rumah penduduk di Kampung Lebak, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi, diterjang banjir kiriman dari Bogor. Banjir diakibatkan debit air Kali Bekasi meningkat hingga meluap ke permukiman warga.
Lurah Teluk Pucung Muhammad Taufik mengatakan, banjir melanda rumah penduduk terjadi sejak pukul 03.30 WIB dini hari tadi dengan ketinggian air mulai 30-60 cm.”Warga sudah mendapatkan peringatan, sehingga sebelum banjir mereka telah melakukan antisipasi,” kata Taufik, Rabu (25/5/2016).
Warga melakukan evakuasi terhadap barang-barangnya ke dataran lebih tinggi. Hal ini membuat warga bisa meminimalisasi kerugian materi akibat banjir tersebut.
”Wilayah ini menjadi langganan banjir karena lokasinya berada di cekungan,” ungkapnya. Apalagi bila bendungan Kali Bekasi di Jalan Mayor Hasibuan, Bekasi Selatan dibuka, otomatis wilayah tersebut terkena banjir.
Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Feri Santoso menuturkan, sudah menyigakan personel di lokasi banjir berikut logistiknya. Petugas membantu melakukan evakuasi terhadap para korban banjir di wilayah setempat.
”Banjir akibat debit air meningkat setelah mendapatkan kiriman dari Bogor,” tegasnya. Sebelumnya, banjir lebih dulu menerjang pemukiman di bantaran sungai sebelum bendungan. Salah satunya, Perumahan Vila Nusa Indah, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Banjir merendam sedikitnya tiga empat RW di antaranya RW 13, 14, 15, dan 22. Ketinggian air mencapai 30 sentimeter. Warga Vila Nusa Indah Tri Hernantyo mengatakan, air masuk ke pemukiman warga melalui tanggul yang rusak karena belum diperbaiki Pemkab Bogor beberapa waktu lalu.(Baca: Perumahan Vila Nusa Indah Kembali Terendam Banjir)
Sementara di Perumahan Pondok Gede Permai, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, air nyaris masuk ke pemukiman warga. Sebab, debit kiriman air dari Sungai Cikeas dan Cileungsi hampir sama dengan ketinggian tanggul setinggi lima meter.”Ketinggian capai 640 sentimeter,” ujar Kelik, warga PGP.
Lurah Teluk Pucung Muhammad Taufik mengatakan, banjir melanda rumah penduduk terjadi sejak pukul 03.30 WIB dini hari tadi dengan ketinggian air mulai 30-60 cm.”Warga sudah mendapatkan peringatan, sehingga sebelum banjir mereka telah melakukan antisipasi,” kata Taufik, Rabu (25/5/2016).
Warga melakukan evakuasi terhadap barang-barangnya ke dataran lebih tinggi. Hal ini membuat warga bisa meminimalisasi kerugian materi akibat banjir tersebut.
”Wilayah ini menjadi langganan banjir karena lokasinya berada di cekungan,” ungkapnya. Apalagi bila bendungan Kali Bekasi di Jalan Mayor Hasibuan, Bekasi Selatan dibuka, otomatis wilayah tersebut terkena banjir.
Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Feri Santoso menuturkan, sudah menyigakan personel di lokasi banjir berikut logistiknya. Petugas membantu melakukan evakuasi terhadap para korban banjir di wilayah setempat.
”Banjir akibat debit air meningkat setelah mendapatkan kiriman dari Bogor,” tegasnya. Sebelumnya, banjir lebih dulu menerjang pemukiman di bantaran sungai sebelum bendungan. Salah satunya, Perumahan Vila Nusa Indah, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Banjir merendam sedikitnya tiga empat RW di antaranya RW 13, 14, 15, dan 22. Ketinggian air mencapai 30 sentimeter. Warga Vila Nusa Indah Tri Hernantyo mengatakan, air masuk ke pemukiman warga melalui tanggul yang rusak karena belum diperbaiki Pemkab Bogor beberapa waktu lalu.(Baca: Perumahan Vila Nusa Indah Kembali Terendam Banjir)
Sementara di Perumahan Pondok Gede Permai, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, air nyaris masuk ke pemukiman warga. Sebab, debit kiriman air dari Sungai Cikeas dan Cileungsi hampir sama dengan ketinggian tanggul setinggi lima meter.”Ketinggian capai 640 sentimeter,” ujar Kelik, warga PGP.
(whb)