Kenakan Kaus Turn Back Crime, Penjaga Warung Ini Dikira Polisi Asli
A
A
A
JAKARTA - Demam Turn Back Crime yang ditularkan Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti masih terasa di masyarakat. Slogan kampanye dari Interpol itu dirasa sukses di Tanah Air.
Buktinya, masyarakat dari seluruh lapisan tanpa malu menggunakan baju maupun aksesoris bertuliskan Turn Back Crime. Seperti pada seorang penjaga warung di Jatinegara, Jakarta Timur bernama Ero Herdia (20).
Ero mengaku membeli dan mengenakan kaus dengan logo Turn Back Crime karena terinspirasi dari polisi."Saya sudah punya kaus dan polo-shirt Turn Back Crime ( TBC) pada akhir 2015. Waktu itu yang punya belum banyak kayak sekarang. Saya terinspirasi dari Pak Krishna Murti," kata Ero kepada Sindonews, Selasa, 24 Mei 2016 tadi malam.
Ero melanjutkan, awal-awal mengenakan kaus TBC, sempat takut karena khawatir dianggap melanggar aturan mengenakan baju yang dipakai aparat kepolisian."Awal-awal mah sempat takut juga. Karena takut dianggap makai atribut polisi. Takut di bawa sama polisi juga," tambahnya.
Namun, melihat makin banyak masyarakat yang menggunakan kaus tersebut, Ero pun dengan percaya diri tetap memakai. Ero juga menceritakan kejadian unik saat memakai kaus Turn Back Crime karena sempat dianggap sebagai anggota kepolisian.
"Waktu tahun baru kemarin saya sama pacar ke mal di Tangerang. Saya pas pakai kaus TBC. Begitu mau keluar lift orang-orang sampai mempersilakan saya keluar lebih dulu dan bilang silakan Pak liftnya sudah sampai," ceritanya.
Tak hanya itu, saat jalan pulang di persimpangan, seorang Pak Ogah memberikan kesempatan kepada Ero untuk lebih dulu menggunakan jalur yang ada. "Begitu pulang ada Pak Ogah sampai tutup jalan sementara dan saya didahulukan, ayo Pak lewat, padahal saya cuma naik motor," terangnya.
Tanggapan orang terdekat ketika Ero memakai kaus yang fenomenal itu cukup baik. Bahkan teman-temannya mengira Ero telah beralih profesi dari penjaga warung menjadi seorang polisi.
"Saya pasang foto di BBM ya, teman-teman pada nanya ke saya apakah saya itu seorang polisi. Kalau kata pacar saya mah tambah keren dan gagah pakai kaus Turn Back Crime euy," kata Ero sambil tertawa.
Ero mengakui, semenjak polisi menggunakan kaus berkerah dengan tulisan Turn Back Crime, korps Bhayangkara itu makin terlihat humanis dan lebih dekat dengan masyarakat.
"Meskipun saya tidak tahu arti Turn Back Crime, tapi dengan melihat polisi memakai baju itu saya merasa mereka lebih deket dan ramah saja dengan masyarakat. Karena dulu imej polisi itu kan masih sangat menyeramkan," ujarnya.
Ero juga berharap kepada kepolisian Indonesia untuk terus meningkatkan kinerjanya sebagai pengayom masyarakat."Semoga tidak hanya seragamnya makin keren tapi kinerja harus ditingkatkan. Polisi harus profesional, dekat dengan masyarakat dan wajib mengayomi serta melindungi," harap pria asal Kuningan, Jawa Barat itu.
Buktinya, masyarakat dari seluruh lapisan tanpa malu menggunakan baju maupun aksesoris bertuliskan Turn Back Crime. Seperti pada seorang penjaga warung di Jatinegara, Jakarta Timur bernama Ero Herdia (20).
Ero mengaku membeli dan mengenakan kaus dengan logo Turn Back Crime karena terinspirasi dari polisi."Saya sudah punya kaus dan polo-shirt Turn Back Crime ( TBC) pada akhir 2015. Waktu itu yang punya belum banyak kayak sekarang. Saya terinspirasi dari Pak Krishna Murti," kata Ero kepada Sindonews, Selasa, 24 Mei 2016 tadi malam.
Ero melanjutkan, awal-awal mengenakan kaus TBC, sempat takut karena khawatir dianggap melanggar aturan mengenakan baju yang dipakai aparat kepolisian."Awal-awal mah sempat takut juga. Karena takut dianggap makai atribut polisi. Takut di bawa sama polisi juga," tambahnya.
Namun, melihat makin banyak masyarakat yang menggunakan kaus tersebut, Ero pun dengan percaya diri tetap memakai. Ero juga menceritakan kejadian unik saat memakai kaus Turn Back Crime karena sempat dianggap sebagai anggota kepolisian.
"Waktu tahun baru kemarin saya sama pacar ke mal di Tangerang. Saya pas pakai kaus TBC. Begitu mau keluar lift orang-orang sampai mempersilakan saya keluar lebih dulu dan bilang silakan Pak liftnya sudah sampai," ceritanya.
Tak hanya itu, saat jalan pulang di persimpangan, seorang Pak Ogah memberikan kesempatan kepada Ero untuk lebih dulu menggunakan jalur yang ada. "Begitu pulang ada Pak Ogah sampai tutup jalan sementara dan saya didahulukan, ayo Pak lewat, padahal saya cuma naik motor," terangnya.
Tanggapan orang terdekat ketika Ero memakai kaus yang fenomenal itu cukup baik. Bahkan teman-temannya mengira Ero telah beralih profesi dari penjaga warung menjadi seorang polisi.
"Saya pasang foto di BBM ya, teman-teman pada nanya ke saya apakah saya itu seorang polisi. Kalau kata pacar saya mah tambah keren dan gagah pakai kaus Turn Back Crime euy," kata Ero sambil tertawa.
Ero mengakui, semenjak polisi menggunakan kaus berkerah dengan tulisan Turn Back Crime, korps Bhayangkara itu makin terlihat humanis dan lebih dekat dengan masyarakat.
"Meskipun saya tidak tahu arti Turn Back Crime, tapi dengan melihat polisi memakai baju itu saya merasa mereka lebih deket dan ramah saja dengan masyarakat. Karena dulu imej polisi itu kan masih sangat menyeramkan," ujarnya.
Ero juga berharap kepada kepolisian Indonesia untuk terus meningkatkan kinerjanya sebagai pengayom masyarakat."Semoga tidak hanya seragamnya makin keren tapi kinerja harus ditingkatkan. Polisi harus profesional, dekat dengan masyarakat dan wajib mengayomi serta melindungi," harap pria asal Kuningan, Jawa Barat itu.
(whb)