Remaja Pengangguran Nekat Tanam Ganja di Pancoran
A
A
A
JAKARTA - Seorang remaja pengangguran IN (19) warga Pancoran, Jaksel nekat menjadi petani ganja di rumahnya karena ingin lepas dari kemiskinan. Dari tangan remaja tersebut polisi menyita 116 batang pohon ganja yang baru berusia satu bulan.
Kasat Narkoba Polres Jakarta Selatan Kompol Vivick Tjangkung mengatakan, peristiwa itu terjadi saat anggotanya menggelar Operasi Cipta Kondisi di Jalan PLN Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. Saat itu, polisi menangkap seorang pengendara motor Yamaha Mio bernopol B 3317 SGJ lantaran kedapatan membawa lintingan ganja di saku kanan celananya.
"Saat itu tersangka IN bersama rekannya, darinya kami temukan satu peket ganja terbungkus kertas cokelat juga. Dia pun mengaku kalau itu ganja, lalu kami bawa ke Polsek Pancoran," ujarnya pada wartawan, Selasa (24/5/2016).
Saat diinterogasi, IN mengaku kalau masih ada ganja yang tersimpan di kediamannya. Polisi pun menggeledah rumahnya dan mendapati enam pot tanaman ganja di dalam kamarnya. Dia pun mengaku pohon ganja itu ditanamnya sendiri, dia hanya membeli bibit ganjanya dengan harga Rp50 ribu perpaket dari warga Manggarai berinisial AN.
"Tersangka tinggal bersama orangtuanya, kami temukan enam pot dengan 116 pohon di lantai dua rumahnya, itu kamarnya. Saat diperiksa, dia mengaku belajar menanamnya itu secara otodidak," jelasnya.
Vivick mengungkapkan, tersangka pun sejatinya hanya tamatan SMK saja dan menganggur selama setahunan. Tak dapat-dapat kerja, menjadi motivasi IN mencoba bisnis ganja. Kebetulan, dia bertemu dengan pria berinisial AN dan memberitahu ada cara mudah mendapatkan uang banyak tanpa pusing-pusing bekerja dengan keras.
"Dari AN yang kini jadi DPO itu, dia akhirnya mau coba-coba bisnis ganja. Apalagi, orangtuanya itu hanya tukang parkir, adiknya dua masih sekolah, dia menganggur, tapi dia ini mau bebaskan keluarganya dari kemiskinan, itu motifnya dia tanam ganja itu," ungkapnya.
Dia membeberkan, kalau orangtua tak mengetahui anaknya menanam ratusan pohon ganja itu. Pasalnya, secara kasat mata dan orang awam hanya mengira pohon itu hanyalah pohon bunga biasa saja. Dia pun mengaku mengenal AN itu saat di jalanan, dia kebetulan bertemu dan ditawari bisnis penanaman ganja itu.
Kasat Narkoba Polres Jakarta Selatan Kompol Vivick Tjangkung mengatakan, peristiwa itu terjadi saat anggotanya menggelar Operasi Cipta Kondisi di Jalan PLN Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. Saat itu, polisi menangkap seorang pengendara motor Yamaha Mio bernopol B 3317 SGJ lantaran kedapatan membawa lintingan ganja di saku kanan celananya.
"Saat itu tersangka IN bersama rekannya, darinya kami temukan satu peket ganja terbungkus kertas cokelat juga. Dia pun mengaku kalau itu ganja, lalu kami bawa ke Polsek Pancoran," ujarnya pada wartawan, Selasa (24/5/2016).
Saat diinterogasi, IN mengaku kalau masih ada ganja yang tersimpan di kediamannya. Polisi pun menggeledah rumahnya dan mendapati enam pot tanaman ganja di dalam kamarnya. Dia pun mengaku pohon ganja itu ditanamnya sendiri, dia hanya membeli bibit ganjanya dengan harga Rp50 ribu perpaket dari warga Manggarai berinisial AN.
"Tersangka tinggal bersama orangtuanya, kami temukan enam pot dengan 116 pohon di lantai dua rumahnya, itu kamarnya. Saat diperiksa, dia mengaku belajar menanamnya itu secara otodidak," jelasnya.
Vivick mengungkapkan, tersangka pun sejatinya hanya tamatan SMK saja dan menganggur selama setahunan. Tak dapat-dapat kerja, menjadi motivasi IN mencoba bisnis ganja. Kebetulan, dia bertemu dengan pria berinisial AN dan memberitahu ada cara mudah mendapatkan uang banyak tanpa pusing-pusing bekerja dengan keras.
"Dari AN yang kini jadi DPO itu, dia akhirnya mau coba-coba bisnis ganja. Apalagi, orangtuanya itu hanya tukang parkir, adiknya dua masih sekolah, dia menganggur, tapi dia ini mau bebaskan keluarganya dari kemiskinan, itu motifnya dia tanam ganja itu," ungkapnya.
Dia membeberkan, kalau orangtua tak mengetahui anaknya menanam ratusan pohon ganja itu. Pasalnya, secara kasat mata dan orang awam hanya mengira pohon itu hanyalah pohon bunga biasa saja. Dia pun mengaku mengenal AN itu saat di jalanan, dia kebetulan bertemu dan ditawari bisnis penanaman ganja itu.
(ysw)