Ruko Meledak, 2 Pekerja Sindikat Gas Oplosan Tterbakar
A
A
A
JAKARTA - Dua orang pekerja oplosan gas mengalami luka bakar saat tengah mengoplos gas 12 kilogram dengan gas subsidi 3 kilogram di Ruko Jalan Utama Sakti, RT/02/04, Jelambar, Grogol, Petamburan, Jakarta Barat.
Indra (25), saksi mata mengaku, mendengar dentuman cukup keras seperti bom sebelum diketahui dua pekerja gas oplosan itu ditemuka terbakar. Tak berapa lama jarak api membesar disertai ledakan susulan.
"Mirip perang mas, gede banget suaranya. Saya saja sampai kebangun dari tidur," tuturnya di lokasi, Selasa (3/5/2016). (Baca: Polisi Grebek Gudang Gas Elpiji Oplosan)
Kiosnya yang berjarak 100 meter dari lokasi kejadian pun sempat bergetar. Sejumlah barangnya yang berada di rak paling atas berjatuhan secara beruntun. Bahkan kaca etalase juga retak karena besarnya suara.
Hal sama juga dialami istri Indra, Riska (27), yang kala itu sedang duduk menunggu pelanggan. Saking takutnya, wanita asal Madura, Jawa Timur itupun langsung berlari meninggalkan warung.
"Saya enggak banyak mikir, yang penting menyelamatkan diri. Mau ke bakar tuh toko, bodo amat," cetusnya.
Dari kejauhan jalan, Riska menceritakan kobaran api sempat terlihat hingga keluar ruko. Sementara tiga orang pekerj terluka bakar. Kemudian, warga langsung mencoba memadamkan api agar tudak merembet ke ruko yang lainnya.
Sekitar satu jam berselang, api berhasil dipadamkan, karyawan yang mengalami luka bakar langsung dibawa petugas kepolisian menggunakan mobil patroli. "Dari balik pagar ruko kami liat banyak gas yang ke bakar," tambah keluarga yang baru mengontrak seminggu ini.
Penelusuran SINDO, satu orang karyawan bernama Anderias Bekalani (21), sudah dibawa polisi ke polsek untuk menjalani pemeriksaan. Sedangkan dua rekannya, Agustinus Atalani (26), dan Samsul Rizal (28), harus dirawat di IGD Puskesmas Duta Mas, setelah mengalami luka bakar di atas 50%.
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren Polres Metro Jakarta Barat, AKP Antonius membenarkan kejadian itu. "Karyawan belum bisa dimintai keterangan, keduanya masih dirawat dan pemantauan kami," ucap Anton.
Dugaan tentang adanya oplosan gas, lanjut Antonius, masih dilakukan pemeriksaan. Sejumlah nama yang terlibat, termasuk pemilik usaha itupun telah ia kantong untuk diselidiki. "Pemiliknya saat ini kami cari," tutupnya.
Indra (25), saksi mata mengaku, mendengar dentuman cukup keras seperti bom sebelum diketahui dua pekerja gas oplosan itu ditemuka terbakar. Tak berapa lama jarak api membesar disertai ledakan susulan.
"Mirip perang mas, gede banget suaranya. Saya saja sampai kebangun dari tidur," tuturnya di lokasi, Selasa (3/5/2016). (Baca: Polisi Grebek Gudang Gas Elpiji Oplosan)
Kiosnya yang berjarak 100 meter dari lokasi kejadian pun sempat bergetar. Sejumlah barangnya yang berada di rak paling atas berjatuhan secara beruntun. Bahkan kaca etalase juga retak karena besarnya suara.
Hal sama juga dialami istri Indra, Riska (27), yang kala itu sedang duduk menunggu pelanggan. Saking takutnya, wanita asal Madura, Jawa Timur itupun langsung berlari meninggalkan warung.
"Saya enggak banyak mikir, yang penting menyelamatkan diri. Mau ke bakar tuh toko, bodo amat," cetusnya.
Dari kejauhan jalan, Riska menceritakan kobaran api sempat terlihat hingga keluar ruko. Sementara tiga orang pekerj terluka bakar. Kemudian, warga langsung mencoba memadamkan api agar tudak merembet ke ruko yang lainnya.
Sekitar satu jam berselang, api berhasil dipadamkan, karyawan yang mengalami luka bakar langsung dibawa petugas kepolisian menggunakan mobil patroli. "Dari balik pagar ruko kami liat banyak gas yang ke bakar," tambah keluarga yang baru mengontrak seminggu ini.
Penelusuran SINDO, satu orang karyawan bernama Anderias Bekalani (21), sudah dibawa polisi ke polsek untuk menjalani pemeriksaan. Sedangkan dua rekannya, Agustinus Atalani (26), dan Samsul Rizal (28), harus dirawat di IGD Puskesmas Duta Mas, setelah mengalami luka bakar di atas 50%.
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren Polres Metro Jakarta Barat, AKP Antonius membenarkan kejadian itu. "Karyawan belum bisa dimintai keterangan, keduanya masih dirawat dan pemantauan kami," ucap Anton.
Dugaan tentang adanya oplosan gas, lanjut Antonius, masih dilakukan pemeriksaan. Sejumlah nama yang terlibat, termasuk pemilik usaha itupun telah ia kantong untuk diselidiki. "Pemiliknya saat ini kami cari," tutupnya.
(mhd)