Geruduk Jakarta, Buruh Metal Depok Bawa Empat Tuntutan
A
A
A
DEPOK - Serikat Pekerja Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SP FSPMI) Depok memastikan akan berangkat menuju Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta untuk menghadiri perayaan hari buruh atau May Day. Sedikitnya sebanyak 200 motor akan konvoi besok.
Para buruh akan berkumpul di Jalan Juanda Minggu 1 Mei 2016 pukul 08.00 WIB. Mereka anggota FSPMI yang merupakan perwakilan dari masing - masing perusahaan di Kota Depok. Selanjutnya bergerak menuju Bundaran HI, Istana Presiden RI, hingga Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
Ada empat isu utama yang diangkat diantaranya mencabut PP 78/2015 Tentang Pengupahan dan Tolak Upah Murah. Naikkan Upah Minimum tahun 2017 sebesar 30 persen. Serta ubah komponen KHL menjadi 84 item.
Kedua, para buruh mendukung UU Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) untuk buruh dan rakyat. Ketiga, mereka meminta pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah Tentang Objek Vital. Terakhir, agar pemerintah menyetop PHK massal.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Depok Diah Sadiah memastikan pemerintah kota sudah berkumpul dengan para buruh jauh sebelum pelaksanaan May Day untuk melakukan pembinaan. Ia menjelaskan, para buruh di Depok lebih bersifat pada aksi sosial untuk merayakan Mayday.
"Yang ke Jakarta hanya perwakilan. Di Depok mereka santunan anak yatim, bakti sosial, dan lainnya. Kami terus lakukan dialog dengan tripartid. Depok kondusif, para buruh juga meminta BPJS untuk lebih dibenahi," tutur Diah kepada wartawan, Sabtu (30/4/2016).
Para buruh akan berkumpul di Jalan Juanda Minggu 1 Mei 2016 pukul 08.00 WIB. Mereka anggota FSPMI yang merupakan perwakilan dari masing - masing perusahaan di Kota Depok. Selanjutnya bergerak menuju Bundaran HI, Istana Presiden RI, hingga Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
Ada empat isu utama yang diangkat diantaranya mencabut PP 78/2015 Tentang Pengupahan dan Tolak Upah Murah. Naikkan Upah Minimum tahun 2017 sebesar 30 persen. Serta ubah komponen KHL menjadi 84 item.
Kedua, para buruh mendukung UU Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) untuk buruh dan rakyat. Ketiga, mereka meminta pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah Tentang Objek Vital. Terakhir, agar pemerintah menyetop PHK massal.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Depok Diah Sadiah memastikan pemerintah kota sudah berkumpul dengan para buruh jauh sebelum pelaksanaan May Day untuk melakukan pembinaan. Ia menjelaskan, para buruh di Depok lebih bersifat pada aksi sosial untuk merayakan Mayday.
"Yang ke Jakarta hanya perwakilan. Di Depok mereka santunan anak yatim, bakti sosial, dan lainnya. Kami terus lakukan dialog dengan tripartid. Depok kondusif, para buruh juga meminta BPJS untuk lebih dibenahi," tutur Diah kepada wartawan, Sabtu (30/4/2016).
(ysw)