Ini Keluhan Warga Akuarium di Rusun Rawa Bebek

Jum'at, 22 April 2016 - 23:08 WIB
Ini Keluhan Warga Akuarium di Rusun Rawa Bebek
Ini Keluhan Warga Akuarium di Rusun Rawa Bebek
A A A
JAKARTA - Warga relokasi dari Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara yang kini tinggal di Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur mengeluhkan sejumlah masalah yang ada di rusun itu. Salah satunya dengan sitem listrik yang menggunakan pulsa atau yoken.

"Ya pakai token itu kalau (pulsanya) habis langsung mati. Saya tidur sampai gelap-gelapan jadinya. Kalau ngisi pulsanya juga enggak cukup sedikit, sekali ngisi harus Rp25.000 atau Rp50.000," kata Juronah (42), saat berbincang dengan Sindonews, Jumat (22/4/2016).

Janda ditinggal mati suami ini mengaku keberatan dengan kehidupannya di Rusun Rawa Bebek ini. Karena, saat tinggal di Kampung Akuarium dirinya membuka usaha kelontong untuk menghidupi anak-anaknya.

"Kalau di sini (rusun) saya berjualan bubur ayam. (Tapi) dikasih gerobaknya, gerobak mi ayam. Pendapatannya jauh banget mas. Berat banget buat ngidupin anak," tuturnya sambil meneteskan air mata.

Sementara itu, Upik (40), warga Rusun Rawa Bebek lainnya menyayangkan suplay air bersih. Padahal, air merupakan bagian penting untuk kehiduan manusia. (Baca: Bela Warga Luar Batang, Ratna Sarumpaet Dikirimi Surat Kaleng)

"Airnya air tanah. Warna kuning begitu. Giliran buat masak sayur sama nasi jadi berwarna merah. Katanya mau dipasang kran. Tapi kalau dipasang bayar lagi," keluhnya.

Selain itu, menurut Upik, transportasi dan rumah ibadah tidak ada di lingkungan rusun sangat minim. Padahal, itu adalah kebutuhan warga rusun juga.

"Masjid atau musala belum ada. Kalau mau ke masjid naik ojek dahulu bayar Rp10.000. Ke pasar juga, harus naik ojek bayar Rp10.000. Meskipun bus Transjakarta dan bus sekolah udah masuk tapi kalau bisa fasilitas -fasilitas tadi ditambahin," katanya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6408 seconds (0.1#10.140)