Agus Mutilasi Wanita Hamil di Cikupa Pakai Golok dan Gergaji
Agus Mutilasi Wanita Hamil di Cikupa Pakai Golok dan Gergaji
A
A
A
JAKARTA - Kusmayadi alias Agus memutilasi kekasih gelapnyam Nur Atikah alias Nuri menggunakan golok dan gergaji. Sedangkan gergaji yang dibeli pelaku di Pasar Cikupa, Tangerang menggunakan uang hasil penjualan handphone milik Nuri.
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti mengatakan, usai membunuh kekasihnya di kontraknnya, Agus keluar rumah untuk membeli alat yang bisa memotong tubuh korban. Agus bahkan menjual handphone milik kekasihnya itu seharga Rp500 ribu di konter handphone terdekat.
Setelah itu, kata Krishna, Agus membeli gergaji dan membeli plastik yang bisa dipakainya untuk menaroh potongan tubuh korban yang akan dipotong-potongnya itu. Setelah itu, pulang kekontrakannya dan memotong tubuh korban selama dua hari menggunakan gergaji yang dibelinya serta golok yang memang sudah ada di kontrakannya.
"Tersangka ini memang sudah merencanakan mutilasi korban. Golok dipakai untuk memotong tangan, sedang gergaji dipakai untuk memotong bagian kakinya," jelas Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (22/4/2016). (Baca: Polisi Duga Janda Cantik di Tangerang Dimutilasi Pakai Gergaji)
Menurutnya, proses mutilasi itu dilakukan selama dua hari. Hari pertama tersangka Agus memotong bagian tangannya, hari kedua kakinya. Namun, Agus mengaku tak memotong kepala korban lantaran merasa takut. Ditambah lagi, warga sudah curiga akan adanya bau bangkai di rumah yang ditinggali Agus dengan korban.
"Dia lalu minta tolong pada saksi ER untuk membuang potongan itu ke sungai. Tapi saksi tak tahu isinya. Sampai sekarang, baru ketemu tangannya saja. Kakinya masih kami cari di sungai. Karena deras airnya kemungkinan sudah hanyut juga. Mutilasi itu juga dilakukan untuk menghilangkan jejak dimata warga kalau korban pernah berhubungan dengan dia," tuturnya.
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti mengatakan, usai membunuh kekasihnya di kontraknnya, Agus keluar rumah untuk membeli alat yang bisa memotong tubuh korban. Agus bahkan menjual handphone milik kekasihnya itu seharga Rp500 ribu di konter handphone terdekat.
Setelah itu, kata Krishna, Agus membeli gergaji dan membeli plastik yang bisa dipakainya untuk menaroh potongan tubuh korban yang akan dipotong-potongnya itu. Setelah itu, pulang kekontrakannya dan memotong tubuh korban selama dua hari menggunakan gergaji yang dibelinya serta golok yang memang sudah ada di kontrakannya.
"Tersangka ini memang sudah merencanakan mutilasi korban. Golok dipakai untuk memotong tangan, sedang gergaji dipakai untuk memotong bagian kakinya," jelas Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (22/4/2016). (Baca: Polisi Duga Janda Cantik di Tangerang Dimutilasi Pakai Gergaji)
Menurutnya, proses mutilasi itu dilakukan selama dua hari. Hari pertama tersangka Agus memotong bagian tangannya, hari kedua kakinya. Namun, Agus mengaku tak memotong kepala korban lantaran merasa takut. Ditambah lagi, warga sudah curiga akan adanya bau bangkai di rumah yang ditinggali Agus dengan korban.
"Dia lalu minta tolong pada saksi ER untuk membuang potongan itu ke sungai. Tapi saksi tak tahu isinya. Sampai sekarang, baru ketemu tangannya saja. Kakinya masih kami cari di sungai. Karena deras airnya kemungkinan sudah hanyut juga. Mutilasi itu juga dilakukan untuk menghilangkan jejak dimata warga kalau korban pernah berhubungan dengan dia," tuturnya.
(mhd)
Explore More