Banjir 4 Meter, Warga Perumahan Pondok Gede Permai Mengungsi
A
A
A
BEKASI - Hingga siang, banjir yang merendam warga di Perumahan Pondok Gede Permai Jatiasih, Bekasi terus meningkat hingga empat meter. Warga yang sebelumnya bertahan di lantai dua akhirnya memilih untuk mengungsi.
Pantauan SINDO, jebolnya tanggul kali Bekasi membuat Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) Jatiasih, Perumahan Kemang Ivi dan Perumahan Kemang Pratama, Perumahan Pondok Mitra Lestari (PML), serta Perumahan Vila Nusa Indah, dan Perumahan Villa Jatirasa terendam banjir.
Banjir akibat luapan Kali Bekasi ini paling parah menerjang Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) di Kecamatan Jatiasih. Banjir diwilayah itu setinggi empat meter. Penyebab banjir hingga plafon rumah warga ini disebabkan tanggul di RW 10 permukiman setempat jebol.
Warga PGP mulai mengungsi di posko yang disediakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi. Bahkan, beberapa warga langsung di evakuasi menggunakan perahu karet. ”Masih ada yang bertahan di dalam rumah,” ujar Rusman (56) warga RT 3/10, Kamis (21/4/2016) siang.
Rusman menjelaskan, air mulai menggenangi tempat tinggalnya sejak dini hari tadi. Lalu permukaan air terus meninggi manakala jumlah debit air Kali Bekasi yang ada di belakang permukiman menjebol tanggul. Melihat hal itu, warga di perumahan tersebut langsung waspada dan panik.
Dalam kepanikan itu, kata dia, banjir yang merendam rumah warga terus naik. Hal ini disebabkan, tanggul yang menjadi perbatasan rumah warga dengan Kali Bekasi jebol pada pukul 09.00 WIB. Dalam hitungan beberapa jam, ketinggian air sudah mencapai empat meter pada pukul 12.00 WIB.
Rusman mengaku, bencana kali ini merupakan banjir terparah sejak tahun 2000 lalu yang merendam permukiman PGP hingga ketinggian air mencapai tiga meter. Lantaran rumahnya terendam banjir, dia berencana akan mengungsi di rumah kerabatnya di dekat sekitar.
Di wilayah RW 10 merupakan wilayah yang paling tinggi dibanding dua RW lainnya, yaitu RW 08 dan RW 09. Namun ketinggian air di jalan RW 10 sudah mencapai tiga meter lebih. Wilayah PGP menjadi lokasi terparah banjir, lokasinya berada pada titik pertemuan Kali Cikeas dan Cileungsi menuju aliran Kali Bekasi.
Selain PGP, Perumahan Pondok Mitra Lestari di Kecamatan Jatiasih, juga terendam banjir setinggi 50 cm. Air kiriman Bogor, mulai naik dari pukul 08.00 WIB.”Sekarang ketinggian air di jalan perumahan sudah mencapai betis orang dewasa,” ujar Andi ‘Congky’ Firdaus (33) warga RW 15 di perumahan setempat.
Congky menjelaskan, banjir ini disebabkan adanya limpasan air dari Kali Bekasi yang ada di belakang permukimannya. Tak hanya itu, tempat tinggalnya juga berada di dataran rendah, sehingga rentan diterjang banjir bila ada kiriman air dari Bogor.”Hampir setiap hujan, selalu diterjang banjir,” katanya.
Kondisi sama juga terjadi di Perumahan Villa Jatirasa, Kecamatan Jatiasih. Menurut Eko Riyadi, banjir diperumahanya itu mencapai tiga meter lebih, sehingga warga berusaha menyelamatkan diri dari luapan air tersebut.”Belum ada perahu karet, masih banyak warga yang terjebak dalam rumah,” tegasnya.
Pantauan SINDO, jebolnya tanggul kali Bekasi membuat Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) Jatiasih, Perumahan Kemang Ivi dan Perumahan Kemang Pratama, Perumahan Pondok Mitra Lestari (PML), serta Perumahan Vila Nusa Indah, dan Perumahan Villa Jatirasa terendam banjir.
Banjir akibat luapan Kali Bekasi ini paling parah menerjang Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) di Kecamatan Jatiasih. Banjir diwilayah itu setinggi empat meter. Penyebab banjir hingga plafon rumah warga ini disebabkan tanggul di RW 10 permukiman setempat jebol.
Warga PGP mulai mengungsi di posko yang disediakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi. Bahkan, beberapa warga langsung di evakuasi menggunakan perahu karet. ”Masih ada yang bertahan di dalam rumah,” ujar Rusman (56) warga RT 3/10, Kamis (21/4/2016) siang.
Rusman menjelaskan, air mulai menggenangi tempat tinggalnya sejak dini hari tadi. Lalu permukaan air terus meninggi manakala jumlah debit air Kali Bekasi yang ada di belakang permukiman menjebol tanggul. Melihat hal itu, warga di perumahan tersebut langsung waspada dan panik.
Dalam kepanikan itu, kata dia, banjir yang merendam rumah warga terus naik. Hal ini disebabkan, tanggul yang menjadi perbatasan rumah warga dengan Kali Bekasi jebol pada pukul 09.00 WIB. Dalam hitungan beberapa jam, ketinggian air sudah mencapai empat meter pada pukul 12.00 WIB.
Rusman mengaku, bencana kali ini merupakan banjir terparah sejak tahun 2000 lalu yang merendam permukiman PGP hingga ketinggian air mencapai tiga meter. Lantaran rumahnya terendam banjir, dia berencana akan mengungsi di rumah kerabatnya di dekat sekitar.
Di wilayah RW 10 merupakan wilayah yang paling tinggi dibanding dua RW lainnya, yaitu RW 08 dan RW 09. Namun ketinggian air di jalan RW 10 sudah mencapai tiga meter lebih. Wilayah PGP menjadi lokasi terparah banjir, lokasinya berada pada titik pertemuan Kali Cikeas dan Cileungsi menuju aliran Kali Bekasi.
Selain PGP, Perumahan Pondok Mitra Lestari di Kecamatan Jatiasih, juga terendam banjir setinggi 50 cm. Air kiriman Bogor, mulai naik dari pukul 08.00 WIB.”Sekarang ketinggian air di jalan perumahan sudah mencapai betis orang dewasa,” ujar Andi ‘Congky’ Firdaus (33) warga RW 15 di perumahan setempat.
Congky menjelaskan, banjir ini disebabkan adanya limpasan air dari Kali Bekasi yang ada di belakang permukimannya. Tak hanya itu, tempat tinggalnya juga berada di dataran rendah, sehingga rentan diterjang banjir bila ada kiriman air dari Bogor.”Hampir setiap hujan, selalu diterjang banjir,” katanya.
Kondisi sama juga terjadi di Perumahan Villa Jatirasa, Kecamatan Jatiasih. Menurut Eko Riyadi, banjir diperumahanya itu mencapai tiga meter lebih, sehingga warga berusaha menyelamatkan diri dari luapan air tersebut.”Belum ada perahu karet, masih banyak warga yang terjebak dalam rumah,” tegasnya.
(ysw)