Digusur Tak Manusiawi, Joko Santoso Mengaku Sedih
A
A
A
JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Joko Santoso mengaku prihatin atas aksi penggusuran yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara beberapa waktu lalu.
"Jujur saya sedih saya berduka melihat saudara kita digusur dengan cara seperti itu. Saya bersimpati kepada mereka tadi saya mendatangi mereka," kata Joko di Rapat Akbar Masyarakat Jakarta, Rabu 20 April 2016.
Joko menilai, penggusuran tersebut melanggar undang-undang dasar. "Saya sampaikan pesan bahwa kita harus berdasar pada UUD 1945. Apakah penggusuran kemarin itu sudah sesuai (UUD) atau belum?" tanya Joko.
Joko pun menyindir soal kemerdekaan Indonesia yang telah berusia 70 tahun namun rakyat masih digusur dengan cara yang tidak manusiawi. "Kita 70 tahun merdeka. Hakikat merdeka meningkatkan harkat dan kehormatan bangsa. Kesejahteraan harus ditingkatkan" tuturnya.
Kemudian, Joko berpesan kepada warga Luar Batang untuk tetap bersabar dan tidak melawan pemerintah dengan cara anarkis. "Jangan terprovokasi. Hati boleh panas kepala tetap dingin. Kita harus tetap patuh pada hukum yang ada," tutupnya.
"Jujur saya sedih saya berduka melihat saudara kita digusur dengan cara seperti itu. Saya bersimpati kepada mereka tadi saya mendatangi mereka," kata Joko di Rapat Akbar Masyarakat Jakarta, Rabu 20 April 2016.
Joko menilai, penggusuran tersebut melanggar undang-undang dasar. "Saya sampaikan pesan bahwa kita harus berdasar pada UUD 1945. Apakah penggusuran kemarin itu sudah sesuai (UUD) atau belum?" tanya Joko.
Joko pun menyindir soal kemerdekaan Indonesia yang telah berusia 70 tahun namun rakyat masih digusur dengan cara yang tidak manusiawi. "Kita 70 tahun merdeka. Hakikat merdeka meningkatkan harkat dan kehormatan bangsa. Kesejahteraan harus ditingkatkan" tuturnya.
Kemudian, Joko berpesan kepada warga Luar Batang untuk tetap bersabar dan tidak melawan pemerintah dengan cara anarkis. "Jangan terprovokasi. Hati boleh panas kepala tetap dingin. Kita harus tetap patuh pada hukum yang ada," tutupnya.
(mhd)