Keluarga Korban Penerjun Payung di Halim Dapat Santunan

Jum'at, 15 April 2016 - 21:01 WIB
Keluarga Korban Penerjun Payung di Halim Dapat Santunan
Keluarga Korban Penerjun Payung di Halim Dapat Santunan
A A A
JAKARTA - PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI) memberikan santunan kepada dua keluarga penerjun payung yang tewas di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Kamis 7 April 2016. Keduanya berasal dari Batalyon 461 Paskhas bernama Kopda Beni dan Pratu Supranoto.

"Kalau untuk prajurit yang gugur (dalam operasi militer) hanya mendapatkan Rp400 juta. Untuk salah satu putranya mendapatkan beasiswa sebesar Rp30 juta ditambah dengan yang hak bersangkutan," kata Direktur Operasi PT ASABRI Adiatmika di Gedung Matra Paskhas, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Jumat (15/4/2016).

Adiatmika menambahkan, yang namanya nilai tunai tabungan asuransinya itu akan dikembalikan pada pihak yang bersangkutan. (Baca: Jenazah 2 Penerjun Paskhas TNI AU Dimakamkan di Kampung Halaman)

"Tapi kalau statusnya tewas seperti yang bapak tadi berdua itu dapat Rp275 juta dan dapat beasiswa Rp30 juta, dan dikembalikan nilai tunai yang tabungan asuransinya. Tergantung dengan besaran iuran dan masalah kerja yang bersangkutan," tuturnya.

Dia juga menjelaskan sistem penyerahan beasiswa kepada anak-anak korban tersebut. Namun, anak itu akan mendapatkan beasiswa tersebut manakala sudah masuk sekolah.

"Jadi beasiswa tersebut diberikan hanya sekali. Dengan status bahwa anak itu sudah sekolah. Kalau anak itu belum sekolah akan dibayarkan kita tunggu sampai anak tersebut sekolah. Kami sudah cadangkan untuk pembayaran sekolahnya beasiswa. Yang bersangkutan hanya datang ke kami untuk memberikan surat keterangan anaknya sudah masuk sekolah. Tidak perlu membawa apa-apa," bebernya.

PT ASABRI didampingi perwakilan dari TNI AU langsung menyerahkan santunan kepada keluarga korban. Keluarga korban pun langsung menandatangani surat penyerahan santunan.

"Kami langsung berikan santunan saat terjadinya mereka gugur atau tewas langsung kami bayarkan. Kalau pun anaknya sudah sekolah kami langsung berikan beasiswa tersebut dan langsung kami bayarkan," tuturnya.

Sementara itu, Nurul Hasanah istri dari Kopda Beni berharap agar tidak terjadi kejadian yang serupa kepada para anggota yang lain. (Baca: 2 Penerjun TNI AU yang Terjatuh Meninggal Dunia)

"Ke depannya tolong diperhatikan lagi. Persiapan lebih baik lagi. Supaya hal ini tidak terulang. Anak saya masih berumur di bawah tujuh bulan beasiswanya masih ditahan nanti kalau mau sekolah baru digunakan. Anak juga belum mengerti soal bapaknya," kata Nurul sambil meneteskan airmata.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8658 seconds (0.1#10.140)