Ini Titik Rawan Kecelakaan Lalu Lintas di Tol Jakarta-Cikampek
A
A
A
BEKASI - PT Jasa Marga Cabang Tol Jakarta Cikampek mencatat sebanyak 130 kecelakaan lalu lintas terjadi di ruas tol tersebut. Sebanyak lima orang meninggal dunia dalam kecelakaan itu.
Humas PT Jasamarga Cabang Tol Jakarta-Cikampek Iwan Abrianto mengatakan, sejak Januari hingga Maret 2016 telah terjadi 130 kecelakaan di ruas tol tersebut. Rinciannya 69 kasus kecelakaan tunggal, 53 kasus tabrakan antara dua kendaraan.
Terakhir, kecelakaan akibat tabrakan beruntun antara 3 atau lebih kendaraan sebanyak 8 kasus. Menurut dia, kebanyakan kecelakaan itu dialami oleh kendaraan besar seperti truk.”Faktor penyebabnya, kurang antisipasi serta perhatian sopir terhadap kendaraannya,” kata Iwan kepada wartawan, Senin 11 April 2016 kemarin.
Iwan menjelaskan, kondisi jalan di ruas tol Jakarta-Cikampek tak menjadi faktor kecelakaan, karena kondisi jalan memang baik. Hanya saja, penyebab kecelakaan karena kelalaian si pengendara kendaraan atau kendaraan kurang baik.
Iwan mengaku, kecelakaan yang kerap terjadi di ruas tol dengan total panjang 83 kilometer itu, paling sering terjadi diruas jalan kilometer 52-72 arah Cikampek. Namun, arah sebaliknya menuju Jakarta terjadi di ruas jalan kilometer 34-8.
Bisanya, lanjut dia, jam rawan terjadi kecelakaan itu sekitar pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB. "Akibat kecelakaan itu, sebanyak 5 orang meninggal dunia, 33 orang mengalami luka berat dan 67 orang mengalami luka ringan," ungkapnya.
Sementara untuk kerugian materinya belum bisa dipastikan, namun diprediksi mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah. Dan kendaraan yang mengalami rusak parah akibat kecelakaan di lokasi mencapai 126 unit.
Humas PT Jasamarga Cabang Tol Jakarta-Cikampek Iwan Abrianto mengatakan, sejak Januari hingga Maret 2016 telah terjadi 130 kecelakaan di ruas tol tersebut. Rinciannya 69 kasus kecelakaan tunggal, 53 kasus tabrakan antara dua kendaraan.
Terakhir, kecelakaan akibat tabrakan beruntun antara 3 atau lebih kendaraan sebanyak 8 kasus. Menurut dia, kebanyakan kecelakaan itu dialami oleh kendaraan besar seperti truk.”Faktor penyebabnya, kurang antisipasi serta perhatian sopir terhadap kendaraannya,” kata Iwan kepada wartawan, Senin 11 April 2016 kemarin.
Iwan menjelaskan, kondisi jalan di ruas tol Jakarta-Cikampek tak menjadi faktor kecelakaan, karena kondisi jalan memang baik. Hanya saja, penyebab kecelakaan karena kelalaian si pengendara kendaraan atau kendaraan kurang baik.
Iwan mengaku, kecelakaan yang kerap terjadi di ruas tol dengan total panjang 83 kilometer itu, paling sering terjadi diruas jalan kilometer 52-72 arah Cikampek. Namun, arah sebaliknya menuju Jakarta terjadi di ruas jalan kilometer 34-8.
Bisanya, lanjut dia, jam rawan terjadi kecelakaan itu sekitar pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB. "Akibat kecelakaan itu, sebanyak 5 orang meninggal dunia, 33 orang mengalami luka berat dan 67 orang mengalami luka ringan," ungkapnya.
Sementara untuk kerugian materinya belum bisa dipastikan, namun diprediksi mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah. Dan kendaraan yang mengalami rusak parah akibat kecelakaan di lokasi mencapai 126 unit.
(whb)