Sindir Ahok, Wanita Emas Temui Warga Pasar Ikan
A
A
A
JAKARTA - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Hasnaeni Moein menyambangi warga Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara yang digusur pemerintah provinsi (Pemprov). Dia pun menyindir Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait penggusuran tersebut.
Hasnaeni atau yang dikenal sebagai Wanita Emas ini mengaku sedih saat melihat warga miskin hanya dipandang sebelah mata. Moein yang tiba di lokasi penggusuran langsung menyapa nenek Roslimah yang hanya bisa menangis rumahnya diratakan dengan tanah.
"Saya datang ke Pasar Ikan sebagai rasa kemanusiaan saya. Ibu jangan menangis lagi. Saya kalau jadi gubernur tak akan bertindak menindas rakyat seperti ini," ujarnya di lokasi, Senin (11/4/2016).
Menanggapi itu, Roslimah menyampaikan kalau dia menuntut keadilan atas gusuran yang dilakukan Ahok tersebut. Pasalnya, Pemkot Jakut tak memberikan tempat layak terhadap warga yang rumahnya digusur. Meski diberikan rusun di Marunda, dia tak dapat lagi melakukan usahanya seperti di Pasar Ikan.
"Saya rela mati saja di sini. Hidup sudah lama di sini, anak saya dan cucu saya sudah lama di sini, berjualan untuk nafkah hidup. Sekarang bagaimana," katanya sambil terus menangis.
Hasnaeni pun langsung mendekapnya dan menenangkan nenek renta tersebut. Dia lantas menyindir Ahok yang melakukan penggusuran dengan cara yang tak lazim itu. Apalagi, warga hanya menginginkan penundaan belaka bukan menolak ditertibkan.
"Ini bukan zaman penjajah, jangan ada penyiksaan ke rakyat kecil. Rakyat cuma minta waktu dua bulan, gubernur ini gubernur tega," pungaksnya. (Baca: Gusur Luar Batang, Ratna Sarumpaet Nilai Ahok Semena-mena)
Hasnaeni atau yang dikenal sebagai Wanita Emas ini mengaku sedih saat melihat warga miskin hanya dipandang sebelah mata. Moein yang tiba di lokasi penggusuran langsung menyapa nenek Roslimah yang hanya bisa menangis rumahnya diratakan dengan tanah.
"Saya datang ke Pasar Ikan sebagai rasa kemanusiaan saya. Ibu jangan menangis lagi. Saya kalau jadi gubernur tak akan bertindak menindas rakyat seperti ini," ujarnya di lokasi, Senin (11/4/2016).
Menanggapi itu, Roslimah menyampaikan kalau dia menuntut keadilan atas gusuran yang dilakukan Ahok tersebut. Pasalnya, Pemkot Jakut tak memberikan tempat layak terhadap warga yang rumahnya digusur. Meski diberikan rusun di Marunda, dia tak dapat lagi melakukan usahanya seperti di Pasar Ikan.
"Saya rela mati saja di sini. Hidup sudah lama di sini, anak saya dan cucu saya sudah lama di sini, berjualan untuk nafkah hidup. Sekarang bagaimana," katanya sambil terus menangis.
Hasnaeni pun langsung mendekapnya dan menenangkan nenek renta tersebut. Dia lantas menyindir Ahok yang melakukan penggusuran dengan cara yang tak lazim itu. Apalagi, warga hanya menginginkan penundaan belaka bukan menolak ditertibkan.
"Ini bukan zaman penjajah, jangan ada penyiksaan ke rakyat kecil. Rakyat cuma minta waktu dua bulan, gubernur ini gubernur tega," pungaksnya. (Baca: Gusur Luar Batang, Ratna Sarumpaet Nilai Ahok Semena-mena)
(mhd)