Takut Pencurian, Sekolah Berlakukan Jam Piket Jaga Komputer UNBK
A
A
A
JAKARTA - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Depok memberlakukan jam piket untuk mengamankan ratusan perangkat komputer setiap harinya. Tak tanggung-tanggung, pengamanan melibatkan unsur kepolisian dan TNI.
"Pengamanan bukan lagi kepada kertas ujian, akan tetapi perangkat komputer. Karena di sekolah kami ini menggunakan Ujian Nasional
Berbasis Komputer (UNBK)," kata Kepala SMK Negeri 2 Depok, Tatang Komarudin di Depok, Selasa (4/4/2016).
Tatang menjelaskan, SMK Negeri 2 menggunakan ratusan unit komputer yang digunakan para siswanya untuk mengikuti UNBK. Menurutnya, perangkat komputer tersebut harus dijaga ketat agar tidak rusak dan hilang.
"Setiap malam kami siagakan enam orang petugas piket di antaranya dari unsur polisi, TNI, guru dan security. Mereka standby di sini setiap
malamnya, pengamanan sejak satu minggu lalu hingga nanti UNBK berakhir," paparnya.
Sedikitnya ada 168 unit komputer yang dimiliki SMK Negeri 2 Depok. Ratusan komputer itu digunakan oleh masing-masing siswa SMK Negeri 2 Depok untuk mengikuti UNBK.
"Alhamdulillah semua berjalan lancar, UNBK ini lebih enjoy dan anak-anak pun tidak begitu tegang, tahun lalu kami juga UNBK. Tidak ada masalah, terlebih dalam proses upload soal. Kami juga menyediakan tujuh server agar lebih lancar," katanya.
Untuk mengantisipasi padamnya listrik, Tatang telah melayangkan surat ke PLN UPJ Sawangan dan menyiapkan genset berkapasitas 10 ribu watt.
Sebanyak 449 siswa melaksanakan UN dalam tiga sesi. (Baca: Terapkan UNBK, Soal UN Tertulis di Gudang Penyimpanan Berkurang)
Sebelum memasuki ruang kelas, para siswa diberi motivasi terlebih dahulu dari guru dan para mentornya. Hal itu dimaksudkan agar para
siswa tidak tegang dan lepas dalam mengerjakan soal UN.
"Pengamanan bukan lagi kepada kertas ujian, akan tetapi perangkat komputer. Karena di sekolah kami ini menggunakan Ujian Nasional
Berbasis Komputer (UNBK)," kata Kepala SMK Negeri 2 Depok, Tatang Komarudin di Depok, Selasa (4/4/2016).
Tatang menjelaskan, SMK Negeri 2 menggunakan ratusan unit komputer yang digunakan para siswanya untuk mengikuti UNBK. Menurutnya, perangkat komputer tersebut harus dijaga ketat agar tidak rusak dan hilang.
"Setiap malam kami siagakan enam orang petugas piket di antaranya dari unsur polisi, TNI, guru dan security. Mereka standby di sini setiap
malamnya, pengamanan sejak satu minggu lalu hingga nanti UNBK berakhir," paparnya.
Sedikitnya ada 168 unit komputer yang dimiliki SMK Negeri 2 Depok. Ratusan komputer itu digunakan oleh masing-masing siswa SMK Negeri 2 Depok untuk mengikuti UNBK.
"Alhamdulillah semua berjalan lancar, UNBK ini lebih enjoy dan anak-anak pun tidak begitu tegang, tahun lalu kami juga UNBK. Tidak ada masalah, terlebih dalam proses upload soal. Kami juga menyediakan tujuh server agar lebih lancar," katanya.
Untuk mengantisipasi padamnya listrik, Tatang telah melayangkan surat ke PLN UPJ Sawangan dan menyiapkan genset berkapasitas 10 ribu watt.
Sebanyak 449 siswa melaksanakan UN dalam tiga sesi. (Baca: Terapkan UNBK, Soal UN Tertulis di Gudang Penyimpanan Berkurang)
Sebelum memasuki ruang kelas, para siswa diberi motivasi terlebih dahulu dari guru dan para mentornya. Hal itu dimaksudkan agar para
siswa tidak tegang dan lepas dalam mengerjakan soal UN.
(mhd)