Kadishubtrans DKI: Sambil Jalan Kami Perbaiki Kekurangan

Jum'at, 25 Maret 2016 - 03:20 WIB
Kadishubtrans DKI: Sambil...
Kadishubtrans DKI: Sambil Jalan Kami Perbaiki Kekurangan
A A A
JAKARTA - Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta tengah berusaha menuntaskan Pola Transportasi Makro (PTM) sebagai pembenahan transportasi di Ibu Kota Jakarta. Di antaranya membangun Light rail Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT), penambahan bus, memproses lelang Elektronik Road Pricing (ERP), dan parkir mesin.

Sementara itu, Kepala Dishubtrans DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, penambahan bus pemberian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) itu adalah satu langkah untuk memperbaiki angkutan umum. Terlebih, pelayanan APTB menyulitkan warga. Dimana warga daerah mitra harus membyar tarif dua kali.

"Ini kan percontohan revitalisasi angkutan umum. Enggan apa-apa jalan dahulu saja, sambil jalan kami perbaiki kekuranganya. Ketimbang APTB masih banyak yang bandel," kata Andri saat dihubungi, Kamis 24 Maret 2016. (Baca: DKI Akan Hapus 107 Trayek Bus Besar)

Mantan Camat Jatinegara ini menuturkan, untuk fasilitas pendukung, saat ini Dishubtrans tengah menyerahkan konsultan Indiie melakukan percontohan di koridor VI (Ragunan-Dukuh Atas). Mulai dari sterilisasi, perbaikan halte dan fasilitas park and ride di ragunan. (Baca: DKI Segera Operasikan Transjabodetabek, APTB Gantikan Metro Mini)

"Nanti park and ride akan dibangun oleh swasta. Sterilisasi melalui pemasangan seprator yang tinggi. Halte kita perbaiki dengan fasilitas CCTVdan kamar mandi. Bus-nya juga baru. Kalau itu sudah jadi, yang lain tinggal mengikuti," ungkapnyaā€ˇ

Sebelumnya, Anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Izul Waro mengatakan, sebelum mengoperasikan 600 bus dari Kemenhub, Pemprov DKI meminta pemerintah daerah mitranya untuk membangun fasilita penunjangnya. Khususnya park and ride, halte dan pengintegrasian ke moda transportasi kereta api.

"Permasalahanya bukan hanya bertarif murah. Bagaimana agar diminati penumpang? Fasilitas pendukungnya harus dilakukan. Tuntaskan PTM. Saya pikir kalau cuma penambahan bus, pemerintah hanya membuang uang untuk subsidi," kata Izul. (Baca: Organda Kritik Kebijakan Manajemen PT Transportasi Jakarta)
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1036 seconds (0.1#10.140)