LBH Jakarta Minta Driver Gojek yang Ditangkap Dilepaskan
LBH Jakarta Minta Driver Gojek yang Ditangkap Dilepaskan
A
A
A
JAKARTA - LBH Jakarta meminta Polda Metro Jaya membebaskan sebanyak 64 driver Go-Jek yang ditangkap terkait aksi bentrok antarsesama pengemudi angkutan umum. LBH Jakarta menilai ke-64 orang tersebut tidak terlibat dalam aksi anarkis.
Salah satu pengacar dari LBH Jakarta Aldo Felix mengatakan, mendapat telepon dari salah seorang driver Go-Jek yang ditangkap kepolisian. Menurut Aldo, mereka tidak melakukan tindakan anarkis maupun perusakan armada taksi.
"Itu salah tangkap. Mereka jalan ramai-ramai karena takut kalau mencar-mencar jadi sasaran pedemo, semuanya itu ada seratusan orang. Tapi, aparat salah paham lalu membawa 64 orang itu. Kini mereka ada di ruang Sabhara (Polda Metro Jaya)," ujarnya pada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (22/3/2016).
Menurut Aldo, kedatangannya ke Polda Metro Jaya untuk melakukan pendampingan lantaran salah satu driver Go-Jek menghubungi karena ditangkap polisi."Pas mereka jalan ramai-ramai ketemu dengan salah satu sopir angkutan umum. Itulah sebabnya kenapa polisi yang melihat kejadian mengira akan melakukan kekerasan. Padahal, mereka sendiri lagi kabur karena takut menjadi korban kekerasan itu," tuturnya.
Aldo menuturkan, sejauh ini perusahan GO-Jek sendiri belum menghubunginya. Dia pun mau mendampingi 64 pengemudi Go-Jek itu lantaran yang menghubunginya itu mengenalnya. Sebelumnya diberitakan, sebanyak 60 orang yang melakukan aksi sweeping di ruas jalan di Jakarta. Mereka terdiri dari pengemudi taksi konvensional serta driver ojek online.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol M Iqbal mengatakan, ada sejumlah titik gesekan dalam demonstrasi yang terjadi pada Selasa (22/3/2016) hari ini seperti di Senayan, Kebayoran Lama, Kuningan, dan Menteng.(Baca: Polda Tangkap 60 Pengemudi Taksi dan Ojek Online)
Salah satu pengacar dari LBH Jakarta Aldo Felix mengatakan, mendapat telepon dari salah seorang driver Go-Jek yang ditangkap kepolisian. Menurut Aldo, mereka tidak melakukan tindakan anarkis maupun perusakan armada taksi.
"Itu salah tangkap. Mereka jalan ramai-ramai karena takut kalau mencar-mencar jadi sasaran pedemo, semuanya itu ada seratusan orang. Tapi, aparat salah paham lalu membawa 64 orang itu. Kini mereka ada di ruang Sabhara (Polda Metro Jaya)," ujarnya pada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (22/3/2016).
Menurut Aldo, kedatangannya ke Polda Metro Jaya untuk melakukan pendampingan lantaran salah satu driver Go-Jek menghubungi karena ditangkap polisi."Pas mereka jalan ramai-ramai ketemu dengan salah satu sopir angkutan umum. Itulah sebabnya kenapa polisi yang melihat kejadian mengira akan melakukan kekerasan. Padahal, mereka sendiri lagi kabur karena takut menjadi korban kekerasan itu," tuturnya.
Aldo menuturkan, sejauh ini perusahan GO-Jek sendiri belum menghubunginya. Dia pun mau mendampingi 64 pengemudi Go-Jek itu lantaran yang menghubunginya itu mengenalnya. Sebelumnya diberitakan, sebanyak 60 orang yang melakukan aksi sweeping di ruas jalan di Jakarta. Mereka terdiri dari pengemudi taksi konvensional serta driver ojek online.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol M Iqbal mengatakan, ada sejumlah titik gesekan dalam demonstrasi yang terjadi pada Selasa (22/3/2016) hari ini seperti di Senayan, Kebayoran Lama, Kuningan, dan Menteng.(Baca: Polda Tangkap 60 Pengemudi Taksi dan Ojek Online)
(whb)
Explore More