Bogor Kian Macet, Pemkot Coba Terapkan Sistem Ini

Jum'at, 18 Maret 2016 - 14:04 WIB
Bogor Kian Macet, Pemkot...
Bogor Kian Macet, Pemkot Coba Terapkan Sistem Ini
A A A
BOGOR - Kebijakan rekayasa lalu lintas melalui sistem satu arah (SSA) lingkar Kebun Raya Bogor dianggap sebagai salah satu solusi yang paling realistis dalam mengatasi kemacetan di pusat kota.

Pasalnya, Pemkot Bogor selalu mengalami kendala pembebasan lahan bila ingin melebarkan ruas jalan di pusat kota tersebut. “Kemacetan di sana salah satu penyebabnya adalah tidak sebandingnya pertumbuhan kendaraan dengan kapasitas jalan. Pembangunan dan pelebaran jalan untuk pembebasan lahan pun tidak mudah,” ungkap Kabag Humas Pemkot Bogor Encep M Ali, Jumat (18/3/2016).

Maka dari itu, lanjut dia, salah satu solusinya adalah dengan mempercepat program rekayasa lalu lintas berupa penerapan SSA lingkar Kebun Raya Bogor (searah jarum jam). “Dengan harapan, kebijakan SSA dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam mengatasi permasalahan kemacetan dan kesemrawutan,” tutur Encep.

Encep memaparkan, SSA yang bakal efektif diberlakukan pada 1 April mendatang, dibutuhkan keterlibatan semua pihak. “Memang kebijakan ini adalah program Pemkot Bogor dalam mengatasi kemacetan. Namun, dalam pelaksanaannya diperlukan sinergitas yang baik dari pemerintah (dinas terkait) dan dukungan masyarakat Kota Bogor tentunya,” ujarnya.

Pemkot Bogor, lanjut Encep, saat ini sedang membangun infrastruktur, mulai dari fasilitas pejalan kaki, sepeda, shelter Transpakuan jalur tengah, dan juga sterilisasi jalur dari para Pedagang Kaki Lima (PKL) dan parkir di badan jalan.

Sementara itu, Ketua DPC Organda Kota Bogor M Ischak AR meminta Pemkot Bogor dalam mempersiapkan diberlakukannya SSA, tak hanya terfokus pada infrastruktur dan sterilisasi sekeliling Kebun Raya Bogor saja. “Coba sekarang Pemkot atau dinas terkait mengecek langsung ke lapangan, jalur-jalur di luar lingkar Kebun Raya Bogor, khususnya rute angkot yang trayeknya terkena dampak dari SSA. Masih banyak PKL dan parkir liar yang bisa menimbulkan kemacetan parah,” ujarnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6986 seconds (0.1#10.140)