Besok, Ribuan Angkutan Umum Jakarta Mogok
A
A
A
JAKARTA - Guna menyampaikan aspirasi untuk menolak moda transporasi berbasis aplikasi online. Ratusan ribu unit angkutan darat baik Kopaja, mikrolet, taksi maupun bajaj se-Jabodetabek akan melakukan aksi mogok massal pada Senin 14 Maret 2016 besok.
Sebanyak 117.000 angkutan darat yang beroperasi, nantinya akan melakukan aksi mogok dan demonstrasi damai membawa tuntutan ke Balai Kota, Istana Negara serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Ketua Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) Cecep Handoko mengatakan, telah melakukan konsolidasi terhadap para sopir angkutan darat se-Jabodetabek. Selain permintaan melarang beroperasinya transportasi berbasis aplikasi online, pihaknya juga menuntut pembekuan perusahaan aplikasi tersebut.
"Terhitung besok (Senin) pukul 06.00 WIB, kami meminta maaf kepada masyarakat pengguna jasa angkutan umum, kami tidak operasi. Ini bentuk keresahan kami yang dirugikan adanya transportasi berbasis aplikasi online itu. Aksi ini sampai tuntutan kami dipenuhi," kata Cecep di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Minggu 13 Maret 2016.
Cecep melanjutkan, para sopir angkutan darat terancam kehilangan mata pencaharian lantaran maraknya kendaraan pelat hitam yang beroperasi melalui perusahaan aplikasi. Menurutnya, pemerintah telah melakukan pembiaran terhadap angkutan yang dianggap ilegal tersebut beroperasi.
Sebanyak 117.000 angkutan darat yang beroperasi, nantinya akan melakukan aksi mogok dan demonstrasi damai membawa tuntutan ke Balai Kota, Istana Negara serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Ketua Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) Cecep Handoko mengatakan, telah melakukan konsolidasi terhadap para sopir angkutan darat se-Jabodetabek. Selain permintaan melarang beroperasinya transportasi berbasis aplikasi online, pihaknya juga menuntut pembekuan perusahaan aplikasi tersebut.
"Terhitung besok (Senin) pukul 06.00 WIB, kami meminta maaf kepada masyarakat pengguna jasa angkutan umum, kami tidak operasi. Ini bentuk keresahan kami yang dirugikan adanya transportasi berbasis aplikasi online itu. Aksi ini sampai tuntutan kami dipenuhi," kata Cecep di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Minggu 13 Maret 2016.
Cecep melanjutkan, para sopir angkutan darat terancam kehilangan mata pencaharian lantaran maraknya kendaraan pelat hitam yang beroperasi melalui perusahaan aplikasi. Menurutnya, pemerintah telah melakukan pembiaran terhadap angkutan yang dianggap ilegal tersebut beroperasi.
(whb)