Putri Kesayangan Hilang, Orangtua Lapor Orang Pintar
A
A
A
JAKARTA - Remaja putri dilaporkan menghilang lantaran dari Minggu 6 Maret 2016 kemarin belum juga pulang ke rumahnya di Rancho Indah, RT05/16, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kini keluarga remaja putri bernama Nuri Puji Lestari itu telah melapor ke orang pintar dan polisi.
Paman Nuri, Herman mengatakan, Nuri pergi dari rumahnya sekitar pukul 10.00 WIB, lantaran ingin main ke tempat temannya yang ada di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Namun mendadak, kedua orangtua Nuri mendapatkan Short Message Service (SMS) dari Nuri, kalau dirinya tengah bersama dengan orang tak dikenal.
Sehingga, isi pesan singkat itu membuat kedua orangtua Nuri menjadi panik dan menghubungi nomor remaja putri itu. Namun sayang, nomor Nuri sudah tidak aktif lagi saat dihubungi.
"Dia waktu itu naik angkot S15. Tapi tiba-tiba orangtuanya dapat SMS dari nomor Nuri, katanya mama/papa, tolongin Nuri, Nuri takut, ini Nuri sedang sama perempuan enggak Nuri kenal. Lagi di rumah kosong lantai 2," jelasnya sambil menirukan isi pesan singkat Nurri kepada wartawan di Jakarta, Senin (7/3/2016).
Karena semakin panik, Herman juga melaporkan kejadian itu ke Polsek Pasar Minggu bersama teman Nuri. Kedua orangtuanya pun sudah mencari ke teman sekolah Nuri yang ada di Cibubur, Cijantung, Cindet, Kalibata, dan Pasar Minggu. Namun, jejak ponakannya itu tak kunjung ada.
"Kemarin buat laporan sama temannya yang rumahnya mau dia (Nuri) kunjungi. Waktu itu dia (Nuri) sendiri, kalau berangkat sekolah diantar bapaknya, kalau pulang sendiri naik angkot. Sebelumnya enggak pernah ilang-ilangan, orang masih kecil," terangnya.
Sementara itu, ibunda korban, Khoiriah merasa, kalau anaknya itu diculik dan menjadi korban hipnotis seseorang. Sebab, menurut paranormal yang didatanginya, anaknya itu memang berada di rumah kosong yang ada di Pasar Minggu hingga Kalibata.
"Kata orang pintar, dia di rumah kosong daerah Pasar Minggu-Kalibata. Feeling aku ada yang mau ambil hendphone sama laptopnya. Kaya dihipnotis begitu," tuturnya.
Sedang ayah korban, Budiyanto menjelaskan, cici-ciri anaknya itu saat meninggalkan rumah memakai jilbab berwarna ungu, baju warna ungu dengan motif kotak-kotak, mengenakan celana jins, sepatu kets, dan tas ransel warna ungu. Postur tubuh anaknya, kata di, sedikit pendek, berperawakan gemuk, dan berpipi tembam.
"Ini saya mau janjian sama orang Polsek (Pasar Minggu), mau nyatetin nomor pelat angkot S15 yang pagi-siang kemarin narik untuk cari keberadaan anak saya terakhir. Tapi kata orang pinter kenalan saya, anak saya ini lagi dibawa ke Citayam, Depok," pungkasnya.
Kapolsek Pasar Minggu Kompol Zaky Nasution mengatakan, tengah menyelidiki kasus tersebut. Polisi belum dapat memastikan kalau anak tersebut diculik dan dibawa kabur seseorang. Angkot yang dikatakan sebagai tempat korban menghilang tengah diburu
"Kami selidiki kemungkinan yang ada, apakah dia tidak pulang ke rumah karena di rumah temannya, tidak mau pulang. Atau ada yang berniat jahat pada yang bersangkutan. Jika ada perkembangan, kami akan sampaikan kepada orangtuanya," tuturnya.
Paman Nuri, Herman mengatakan, Nuri pergi dari rumahnya sekitar pukul 10.00 WIB, lantaran ingin main ke tempat temannya yang ada di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Namun mendadak, kedua orangtua Nuri mendapatkan Short Message Service (SMS) dari Nuri, kalau dirinya tengah bersama dengan orang tak dikenal.
Sehingga, isi pesan singkat itu membuat kedua orangtua Nuri menjadi panik dan menghubungi nomor remaja putri itu. Namun sayang, nomor Nuri sudah tidak aktif lagi saat dihubungi.
"Dia waktu itu naik angkot S15. Tapi tiba-tiba orangtuanya dapat SMS dari nomor Nuri, katanya mama/papa, tolongin Nuri, Nuri takut, ini Nuri sedang sama perempuan enggak Nuri kenal. Lagi di rumah kosong lantai 2," jelasnya sambil menirukan isi pesan singkat Nurri kepada wartawan di Jakarta, Senin (7/3/2016).
Karena semakin panik, Herman juga melaporkan kejadian itu ke Polsek Pasar Minggu bersama teman Nuri. Kedua orangtuanya pun sudah mencari ke teman sekolah Nuri yang ada di Cibubur, Cijantung, Cindet, Kalibata, dan Pasar Minggu. Namun, jejak ponakannya itu tak kunjung ada.
"Kemarin buat laporan sama temannya yang rumahnya mau dia (Nuri) kunjungi. Waktu itu dia (Nuri) sendiri, kalau berangkat sekolah diantar bapaknya, kalau pulang sendiri naik angkot. Sebelumnya enggak pernah ilang-ilangan, orang masih kecil," terangnya.
Sementara itu, ibunda korban, Khoiriah merasa, kalau anaknya itu diculik dan menjadi korban hipnotis seseorang. Sebab, menurut paranormal yang didatanginya, anaknya itu memang berada di rumah kosong yang ada di Pasar Minggu hingga Kalibata.
"Kata orang pintar, dia di rumah kosong daerah Pasar Minggu-Kalibata. Feeling aku ada yang mau ambil hendphone sama laptopnya. Kaya dihipnotis begitu," tuturnya.
Sedang ayah korban, Budiyanto menjelaskan, cici-ciri anaknya itu saat meninggalkan rumah memakai jilbab berwarna ungu, baju warna ungu dengan motif kotak-kotak, mengenakan celana jins, sepatu kets, dan tas ransel warna ungu. Postur tubuh anaknya, kata di, sedikit pendek, berperawakan gemuk, dan berpipi tembam.
"Ini saya mau janjian sama orang Polsek (Pasar Minggu), mau nyatetin nomor pelat angkot S15 yang pagi-siang kemarin narik untuk cari keberadaan anak saya terakhir. Tapi kata orang pinter kenalan saya, anak saya ini lagi dibawa ke Citayam, Depok," pungkasnya.
Kapolsek Pasar Minggu Kompol Zaky Nasution mengatakan, tengah menyelidiki kasus tersebut. Polisi belum dapat memastikan kalau anak tersebut diculik dan dibawa kabur seseorang. Angkot yang dikatakan sebagai tempat korban menghilang tengah diburu
"Kami selidiki kemungkinan yang ada, apakah dia tidak pulang ke rumah karena di rumah temannya, tidak mau pulang. Atau ada yang berniat jahat pada yang bersangkutan. Jika ada perkembangan, kami akan sampaikan kepada orangtuanya," tuturnya.
(mhd)