80% Saluran di Ring I Tertutup Lumpur
A
A
A
JAKARTA - Gorong-gorong di ring satu Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat menuju Monumen Nasional (Monas) tertutup 80% lumpur dan sampah yang sudah mengeras. Alhasil, jika hujan datang dan mengguyur kawasan Ibu Kota bukan tidak mungkin kawasan ring satu kembang tergenang.
Danden IV Satuan Kopaska Koarmabar Kapten laut Edy Tirtayasa mengatakan, berdasarkan perintah dari Panglima Koarmabar Laksamana Muda Achmad Taufiqoerrochman, pihaknya menerjunkan 12 anggota Kopaska yang dibagi dalam tiga tim dan disebar dalam tiga titik. Hasilnya banyak lumpur yang sudah mengeras dan tidak bisa ditembus oleh tim, khsusunya yang mengarah ke Monas.
"Drianase sempit dan kecil, 80% tertutup lumpur. Tim agak kesulitan. Kami siap terus menelusuri dan membuka drainase. Tergantung, dari Pemprov dan arahan pimpinannya," kata Edy Tirtayasa di Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis 3 Maret 2016.
Dalam kesempatan yang sama, Kasudin Damkar Jakarta Pusat Idris DN menuturkan, berdasarkan perkiraanya, saluran di kawasan ring satu belum pernah dibersihkan sejak lima hingga enam tahun lalu. Dia berharap, agar Kopaska dapat terus membantu agar drainase kembali normal.
Idris menyebutkan sedikitnya telah menurunkan enam unit tim, di antaranya unit pompa, unit blower, dan unit quick response. Menurutnya, untuk mentuntaskan sampai habis dan sampai benar-benar steril, penanganya membutuhkan waktu.
"Ini tidak gampang. Pekerjaan panjang sekali sampai istana. Karena lumpur menahun," Ungkapnya. (Baca: Ahok Ogah Pusingkan Oknum Pembuat Ring 1 Tergenang)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak mau berkomentar banyak terkait saluran air yang ditemukan ada kabel sebanyak 17 truk. Dia menyerahkan semuanya kepada polisi. (Baca: Ring 1 Tergenang, DPRD DKI: Harusnya Ahok Introspeksi)
"Saya sudah marahi Dinas Komunikasi dan Informasi, saya minta rekaman mnimal CCTV 3 hari dan harus tersimpen semua cctv. Ini tidak ada. Jadi saya pengen semua jalan protokol diikutin cctv. Kita serahkan saja ke polisi," ujarnya.
Sementara itu, Dirkrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Mujiono menuturkan, saat ini pihaknya sudah membentuk tim untuk menyelidiki adanya tumpukan kabel di saluran air kawasan ring satu. Menurutnya, tim tersebut sudah dilakukan hingga mendatangi Tempat kejadian Perkara (TKP) dan meneliti kabel yang ditemukan dalam laboratorium. Sayangnya, dia belum mau menyebutkan hasilnya dengan alasan belum tuntas penyelidikannya.
"Kami kordinasi terus dengan pihak terkait. Kapan ditaruh, untuk apa. Nanti kalau sudah baru kita sampaikan," ujarnya di Balai Kota kemarin.
Danden IV Satuan Kopaska Koarmabar Kapten laut Edy Tirtayasa mengatakan, berdasarkan perintah dari Panglima Koarmabar Laksamana Muda Achmad Taufiqoerrochman, pihaknya menerjunkan 12 anggota Kopaska yang dibagi dalam tiga tim dan disebar dalam tiga titik. Hasilnya banyak lumpur yang sudah mengeras dan tidak bisa ditembus oleh tim, khsusunya yang mengarah ke Monas.
"Drianase sempit dan kecil, 80% tertutup lumpur. Tim agak kesulitan. Kami siap terus menelusuri dan membuka drainase. Tergantung, dari Pemprov dan arahan pimpinannya," kata Edy Tirtayasa di Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis 3 Maret 2016.
Dalam kesempatan yang sama, Kasudin Damkar Jakarta Pusat Idris DN menuturkan, berdasarkan perkiraanya, saluran di kawasan ring satu belum pernah dibersihkan sejak lima hingga enam tahun lalu. Dia berharap, agar Kopaska dapat terus membantu agar drainase kembali normal.
Idris menyebutkan sedikitnya telah menurunkan enam unit tim, di antaranya unit pompa, unit blower, dan unit quick response. Menurutnya, untuk mentuntaskan sampai habis dan sampai benar-benar steril, penanganya membutuhkan waktu.
"Ini tidak gampang. Pekerjaan panjang sekali sampai istana. Karena lumpur menahun," Ungkapnya. (Baca: Ahok Ogah Pusingkan Oknum Pembuat Ring 1 Tergenang)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak mau berkomentar banyak terkait saluran air yang ditemukan ada kabel sebanyak 17 truk. Dia menyerahkan semuanya kepada polisi. (Baca: Ring 1 Tergenang, DPRD DKI: Harusnya Ahok Introspeksi)
"Saya sudah marahi Dinas Komunikasi dan Informasi, saya minta rekaman mnimal CCTV 3 hari dan harus tersimpen semua cctv. Ini tidak ada. Jadi saya pengen semua jalan protokol diikutin cctv. Kita serahkan saja ke polisi," ujarnya.
Sementara itu, Dirkrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Mujiono menuturkan, saat ini pihaknya sudah membentuk tim untuk menyelidiki adanya tumpukan kabel di saluran air kawasan ring satu. Menurutnya, tim tersebut sudah dilakukan hingga mendatangi Tempat kejadian Perkara (TKP) dan meneliti kabel yang ditemukan dalam laboratorium. Sayangnya, dia belum mau menyebutkan hasilnya dengan alasan belum tuntas penyelidikannya.
"Kami kordinasi terus dengan pihak terkait. Kapan ditaruh, untuk apa. Nanti kalau sudah baru kita sampaikan," ujarnya di Balai Kota kemarin.
(mhd)