Pembongkaran Bangunan Liar di Kali Apuran Diwarnai Bentrokan
A
A
A
JAKARTA - Bentrokan antara petugas dan warga tak terelakkan ketika ratusan bangunan liar yang berada di pinggiran Kali Apuran, Cengkareng, Jakarta Barat dibongkar paksa ribuan petugas gabungan.
Dalam aksi tersebut, sejumlah warga bersenjata bambu sempat menghadang sejumlah petugas yang menggunakan dua alat berat. Setelah petugas menembakan gas air mata warga pun dibuat kocar-kacir.
"Ada yang terluka kena lemparan batu," tutur Sulastri, 45, salah seorang warga di lokasi, Selasa (23/2/2016).
Sekitar satu jam kemudian, bentrokan mereda dan suasana kembali kondusif. Petugas kembali melanjutkan pembongkaran sejumlah bangunan liar.
Camat Cengkareng, Mas'ud Efendi tak menyangka pembongkaran ini mendapat perlawanan dari warga. "Kami sudah beri pemberitahuan kepada warga sebelumnya tapi warga melawan," terangnya.
Mas'ud menegaskan tidak akan memberikan rumah susun kepada warga. Pasalnya jauh sebelum aksi pembongkaran, pihaknya telah memberikan beberapa unit rusun kepada warga Pesakih Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat sekitar enam bulan lalu.
"Makanya bongkaran hari ini (kemarin), kami tidak memberikan Surat Peringatan 1, 2, maupun 3 seperti kawasan lain," jelas Masud.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Barat, Anas Efendi menuturkan setelah bangunan bersih akan langsung dibuat jalan inspeksi. Lebar jalan yang akan dibuat masing-masing sekitar 8 meter, dengan panjang sekitar 2,8 kilometer dan berakhir di kawasan jalan inspeksi Cengkareng Drain.
"Secepatnya akan selesai, semoga aja satu bulan sudah kelar," tutur Anas ketika ditemui di lokasi.
Pasca bongkaran Kali Apuran, rencana aksi serupa juga akan dilakukan di kawasan Kali Semonggol, Tegal Alur, Kalideres dalam waktu dekat. "Yah mungkin minggu depan, setelah kita bongkar Kalijodo," tutup Anas.
PILIHAN:
Cerita Warga Asli Kalijodo yang 'Diusir' Lewat Narkoba
Polda Tangkap 3 Orang Diduga Penyidik KPK
Dalam aksi tersebut, sejumlah warga bersenjata bambu sempat menghadang sejumlah petugas yang menggunakan dua alat berat. Setelah petugas menembakan gas air mata warga pun dibuat kocar-kacir.
"Ada yang terluka kena lemparan batu," tutur Sulastri, 45, salah seorang warga di lokasi, Selasa (23/2/2016).
Sekitar satu jam kemudian, bentrokan mereda dan suasana kembali kondusif. Petugas kembali melanjutkan pembongkaran sejumlah bangunan liar.
Camat Cengkareng, Mas'ud Efendi tak menyangka pembongkaran ini mendapat perlawanan dari warga. "Kami sudah beri pemberitahuan kepada warga sebelumnya tapi warga melawan," terangnya.
Mas'ud menegaskan tidak akan memberikan rumah susun kepada warga. Pasalnya jauh sebelum aksi pembongkaran, pihaknya telah memberikan beberapa unit rusun kepada warga Pesakih Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat sekitar enam bulan lalu.
"Makanya bongkaran hari ini (kemarin), kami tidak memberikan Surat Peringatan 1, 2, maupun 3 seperti kawasan lain," jelas Masud.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Barat, Anas Efendi menuturkan setelah bangunan bersih akan langsung dibuat jalan inspeksi. Lebar jalan yang akan dibuat masing-masing sekitar 8 meter, dengan panjang sekitar 2,8 kilometer dan berakhir di kawasan jalan inspeksi Cengkareng Drain.
"Secepatnya akan selesai, semoga aja satu bulan sudah kelar," tutur Anas ketika ditemui di lokasi.
Pasca bongkaran Kali Apuran, rencana aksi serupa juga akan dilakukan di kawasan Kali Semonggol, Tegal Alur, Kalideres dalam waktu dekat. "Yah mungkin minggu depan, setelah kita bongkar Kalijodo," tutup Anas.
PILIHAN:
Cerita Warga Asli Kalijodo yang 'Diusir' Lewat Narkoba
Polda Tangkap 3 Orang Diduga Penyidik KPK
(ysw)