DKI Fokus Hadapi Hujan dengan Perbaiki Saluran Warga
A
A
A
JEMBER - Sejumlah wilayah Ibu Kota kembali tergenang dan pohon tumbangan akibat hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada Minggu 14 Februari 2016 kemarin sore. DKI fokus penanganan genangan dalam waktu dekat dengan membongkar bangunan permanen dan utilitas di saluran warga.
Berdasarkan data yang dihimpun, sejumlah genangan di wilayah DKI Jakarta terjadi di kawasan Kemang Utara 9 dekat Pasar Buncit, Jakarta Selatan, Kawasan Bangka, Jakarta Selatan, pertigaan Jalan Bango, pondok Labu, Jakarta Selatan. Jalan Mayjen Sutoyo di depan Gedung Cawang Kencana, Jalan Dewi Sartika, dan Jalan DI Panjaitan di depan Apartemen Patria Cililitan Besar, dan Jalan Jatiwaringin Raya arah Pondok Gede mulai dari hipermarket Giant hingga Jalan Gamprit.
Ketinggian rata-rata mencapai 20-40 centimeter. Terparah genangan di Kemang Utara yang mencapai setengah meter dan membuat akses jalan terputus.
Kepala Dinas Tata air DKI Jakarta Teguh Hendrawan mengatakan, hujan pada Minggu kemarin itu bukan hanya mengguyur wilayah DKI Jakarta, melainkan merata di Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang dan Bekasi. Intensitas hujan yang cukup tinggi membuat aliran saluran penghubung dan kali meluap lantaran belum semua selesai di normalisasi. Seperti di kawasan Kemang Utara.
Selain itu, kata Teguh, kondisi jalan yang cekung dan wilayah pemukiman yang lebih rendah dari kali juga membuat genangan tak bisa dihindarkan. Seperti misalnya di kawasan IKPN, Bintaro dan Jalan deplu Raya, Pondo Pinang, Jakarta Selatan.
"Sudah biasa terjadi genangan akibat hujan yang cukup tinggi. Kami fokus menghadapi musi hujan saat ini. Nanti setelah musim hujan berakhir, kita benahi semuanya," kata Teguh hendrawan saat dihubungi kemarin.
Teguh menjelaskan, penanganan genangan akibat meluapnya air saluran penghubung dan kali itu akan dikerjakan setelah musim hujan berakhir. Di antaranya dengan mengembalikan trase kali dan pembuatan waduk. Seperti misalnya di kawasan IKPN yang rencananya akan dijadikan embung. Termasuk lahan DKI di kawsan Ragunan.
"Maret-April kami bongkar semua bangunan di kali dan saluran penghubung. Kita harus kembalikan fungsinya. Termasuk pembaharuan folder dengan penambahan tinggi," ungkapnya.
Untuk kegiatan yang dilakukan dalam menghadapi musim huja ini, lanjut Teguh, pihaknya mengantisipasi terjadinya bencana longsor dan tanggul jebol. Di antaranya yakni dengan memperbaiki tanggun-tanggul agar tidak jebol seperti pada Jumat 12 Februari lalu di kawasan Pasa Rebo dan Jagakarsa.
Perbaikan dilakukan bersifat sementar dengan penambahan batu kali. Menurutnya, tanggu kali yang ada saat ini merupakan banguna tahun 70-an.
Selain itu, lanjut Teguh, bangunan pemnaent seperti rumah, perkantoran ataupun parkiran kendaraan warga yang menutupi saluran air, juga terus dibongkar. Seperti di kawasan Mangga dua Selatan, Sawah besar, Jakarta Pusat yang dilakukan sejak Mingu pagi kemarin.
"Semua bangunan permanent kita bongkar, dengan bantuan pekerja prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di wilayah. Utilitas kita sudah minta dibenahi apabil ad yang menyumbat," jelasnya.
PILIHAN:
Mau Ditertibkan, Ini Kata Penguasa Kalijodo
Berdasarkan data yang dihimpun, sejumlah genangan di wilayah DKI Jakarta terjadi di kawasan Kemang Utara 9 dekat Pasar Buncit, Jakarta Selatan, Kawasan Bangka, Jakarta Selatan, pertigaan Jalan Bango, pondok Labu, Jakarta Selatan. Jalan Mayjen Sutoyo di depan Gedung Cawang Kencana, Jalan Dewi Sartika, dan Jalan DI Panjaitan di depan Apartemen Patria Cililitan Besar, dan Jalan Jatiwaringin Raya arah Pondok Gede mulai dari hipermarket Giant hingga Jalan Gamprit.
Ketinggian rata-rata mencapai 20-40 centimeter. Terparah genangan di Kemang Utara yang mencapai setengah meter dan membuat akses jalan terputus.
Kepala Dinas Tata air DKI Jakarta Teguh Hendrawan mengatakan, hujan pada Minggu kemarin itu bukan hanya mengguyur wilayah DKI Jakarta, melainkan merata di Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang dan Bekasi. Intensitas hujan yang cukup tinggi membuat aliran saluran penghubung dan kali meluap lantaran belum semua selesai di normalisasi. Seperti di kawasan Kemang Utara.
Selain itu, kata Teguh, kondisi jalan yang cekung dan wilayah pemukiman yang lebih rendah dari kali juga membuat genangan tak bisa dihindarkan. Seperti misalnya di kawasan IKPN, Bintaro dan Jalan deplu Raya, Pondo Pinang, Jakarta Selatan.
"Sudah biasa terjadi genangan akibat hujan yang cukup tinggi. Kami fokus menghadapi musi hujan saat ini. Nanti setelah musim hujan berakhir, kita benahi semuanya," kata Teguh hendrawan saat dihubungi kemarin.
Teguh menjelaskan, penanganan genangan akibat meluapnya air saluran penghubung dan kali itu akan dikerjakan setelah musim hujan berakhir. Di antaranya dengan mengembalikan trase kali dan pembuatan waduk. Seperti misalnya di kawasan IKPN yang rencananya akan dijadikan embung. Termasuk lahan DKI di kawsan Ragunan.
"Maret-April kami bongkar semua bangunan di kali dan saluran penghubung. Kita harus kembalikan fungsinya. Termasuk pembaharuan folder dengan penambahan tinggi," ungkapnya.
Untuk kegiatan yang dilakukan dalam menghadapi musim huja ini, lanjut Teguh, pihaknya mengantisipasi terjadinya bencana longsor dan tanggul jebol. Di antaranya yakni dengan memperbaiki tanggun-tanggul agar tidak jebol seperti pada Jumat 12 Februari lalu di kawasan Pasa Rebo dan Jagakarsa.
Perbaikan dilakukan bersifat sementar dengan penambahan batu kali. Menurutnya, tanggu kali yang ada saat ini merupakan banguna tahun 70-an.
Selain itu, lanjut Teguh, bangunan pemnaent seperti rumah, perkantoran ataupun parkiran kendaraan warga yang menutupi saluran air, juga terus dibongkar. Seperti di kawasan Mangga dua Selatan, Sawah besar, Jakarta Pusat yang dilakukan sejak Mingu pagi kemarin.
"Semua bangunan permanent kita bongkar, dengan bantuan pekerja prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di wilayah. Utilitas kita sudah minta dibenahi apabil ad yang menyumbat," jelasnya.
PILIHAN:
Mau Ditertibkan, Ini Kata Penguasa Kalijodo
(mhd)