KPAI Sebut Kesaksian Begeng Sering Berubah
A
A
A
JAKARTA - Dalam kasus penculikan yang berujung pembunuhan, kesaksian Januar Arifin alias Begeng (35) yang menjadi tersangka sering berubah-ubah. Kondisi ini diketahui oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ketika melakukan tatap muka langsung dengan pelaku penculik dan pembunuh Jamaludin (7).
Ketua Divisi Sosialisasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda mengatakan, setelah bertatap muka dengan Begeng (35) disimpulkan bahwa pelaku bersikap inkonsisten.
Sikap inkonsistennya itu terlihat disaat Erlinda mencoba mengorek keterangan Begeng di Polres Depok beberapa waktu lalu. Selain itu, Begeng juga sering berbohong dalam memberikan kesaksian. (Baca: Bocah 7 Tahun Dibunuh Penculik di Lubang Buaya)
"Contohnya gini, saya tanya kamu jam berapa ambil adik J ini. Dia jawab jam dua, nanti berubah lagi jadi jam 11. Dia itu gak konsisten," kata Erlinda saat dihubungi Sindonews, Kamis (11/2/2016).
Erlinda melanjutkan, yang paling kelihatan Begeng berbohong ketika ditanya apakah dia menculik Jamaludin, Begeng malah membantahnya.
"Yang paling ketahuan itu saat ditanya kamu kenapa menculik adik J? Saya gak menculik, saya cuma bawa dia saja kok kata tersangka. Emangnya kamu sudah izin orangtuanya? Tersangka jawab belum," tambahnya.
Kegeraman Erlinda tidak cukup sampai disitu, Begeng kembali mengarang cerita seolah-olah dirinya hanya disuruh oleh orang untuk melakukan pembunuhan terhadap bocah tujuh tahun itu.
"Dia mengarang cerita seolah-olah ada orang lain selain dia dan harus dibuktikan. Ini cara dia kelabui polisi," tegasnya.
Untuk kepentingan penyidikan, polisi akan membongkar isi pesan di HP Begeng. Apakah betul ada pihak lain yang menyuruhnya membunuh Jamaludin.
"Jadi dia itu punya dua nomor Hp, siapa tahu dia mengancam dirinya sendiri. Dia kirimkan pesan tersebut dari nomor satu ke nomor milik dia yang lain. Dibuat seolah-olah itu pesan dari orang lain. Nah itu kita masih menunggu proses pemeriksaan kepolisian," tutupnya.
PILIHAN:
Ayah Mirna Menahan Diri untuk Telanjangi Jessica Wongso
Kematian Mirna Terkait Persaingan Bisnis, Ini Kata Darmawan Salihin
Ketua Divisi Sosialisasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda mengatakan, setelah bertatap muka dengan Begeng (35) disimpulkan bahwa pelaku bersikap inkonsisten.
Sikap inkonsistennya itu terlihat disaat Erlinda mencoba mengorek keterangan Begeng di Polres Depok beberapa waktu lalu. Selain itu, Begeng juga sering berbohong dalam memberikan kesaksian. (Baca: Bocah 7 Tahun Dibunuh Penculik di Lubang Buaya)
"Contohnya gini, saya tanya kamu jam berapa ambil adik J ini. Dia jawab jam dua, nanti berubah lagi jadi jam 11. Dia itu gak konsisten," kata Erlinda saat dihubungi Sindonews, Kamis (11/2/2016).
Erlinda melanjutkan, yang paling kelihatan Begeng berbohong ketika ditanya apakah dia menculik Jamaludin, Begeng malah membantahnya.
"Yang paling ketahuan itu saat ditanya kamu kenapa menculik adik J? Saya gak menculik, saya cuma bawa dia saja kok kata tersangka. Emangnya kamu sudah izin orangtuanya? Tersangka jawab belum," tambahnya.
Kegeraman Erlinda tidak cukup sampai disitu, Begeng kembali mengarang cerita seolah-olah dirinya hanya disuruh oleh orang untuk melakukan pembunuhan terhadap bocah tujuh tahun itu.
"Dia mengarang cerita seolah-olah ada orang lain selain dia dan harus dibuktikan. Ini cara dia kelabui polisi," tegasnya.
Untuk kepentingan penyidikan, polisi akan membongkar isi pesan di HP Begeng. Apakah betul ada pihak lain yang menyuruhnya membunuh Jamaludin.
"Jadi dia itu punya dua nomor Hp, siapa tahu dia mengancam dirinya sendiri. Dia kirimkan pesan tersebut dari nomor satu ke nomor milik dia yang lain. Dibuat seolah-olah itu pesan dari orang lain. Nah itu kita masih menunggu proses pemeriksaan kepolisian," tutupnya.
PILIHAN:
Ayah Mirna Menahan Diri untuk Telanjangi Jessica Wongso
Kematian Mirna Terkait Persaingan Bisnis, Ini Kata Darmawan Salihin
(ysw)