Kasus Racun Tiner, Novi Beri Keterangan Tambahan ke Polisi
A
A
A
JAKARTA - Buruh yang menjadi korban racun tiner oleh temannya, Noviana Wulandari (23), mendatangi penyidik Polsek Cilincing, Jakarta Utara. Kedatangan korban untuk memberikan keterangan dugaan percobaan pembunuhan yang diduga dilakukan Ayu Lestari (23).
Dengan menggunakan kaos panjang warna putih dan kerudung biru. Ia memberikan keterangan demi pelengkapan berkas yang ditangani unit Reskrim. Sekalipun tubuhnya masih lemas, namun ia cakap menjawab pertanyaan penyidik. Usai disidik, wanita asal Banjarnegara ini mengaku, tak tahu bila Ayu dendam. Terlebih karena kerap melempar baju ke arah muka Ayu.
"Saya taruh di meja. Suara saya keras karena bising pabrik. Saya juga enggak kenal dia (Ayu)," kata Noviana yang tinggal di Jalan Raya Bekasi, RT03/02 nomor 115 A, Cakung Timur, Cakung, Jakarta Timur, Jumat 5 Februari 2016.
Sekalipun satu kantor, namun Novi, biasa dia dipanggil mengaku tidak pernah mengobrol dengan Ayu. Makanya ketika ada sesuatu yang aneh di botol air meniral miliknya siang itu, ia tidak menyadarinya.
Meski kala itu, bau menyengat khas tiner cukup terasa di hidungnya. Tapi ia beranggapan, bau itu berasal kondisi pabrik yang penuh dengan berbagai macam bau kimia, berasal dari Pilox, cat, maupun sejenis. "Ada empat kali tenggakan air siang itu, tiner enggak terlihat. Karena tertutup label botol mineral itu," tuturnya.
Usai menenggak sebanyak empat kali, rasa mual dan pusing langsung menghampirinya. Keanehan makin menjadi, setelah tercium bau tiner dari botol bening itu. "Mulut saya panas, kayak bau-bau tiner. Hampir 10 menitan saya tanya ke teman-teman saya, siapa yang menaruh tiner," cerita Novi. (Baca: Sering Di-bully, Wanita Muda Nekat Racuni Teman dengan Tiner)
Dia tak menampik pernah menampar Ayu dengan marah, kala itu ia kecewa dengan sikap Ayu yang melemperkan kain ke kepalanya. Ketika di tanya ke Ayu kala itu, lanjut Novi, Ayu hanya terdiam. "Justru dia yang melempar. Saya kesal, pipinya saya tampar. Seharusnya, kalau memang itu bukan barang dia, ya bilang," cetusnya.
PILIHAN:
Polisi Sebut Isi WA Jessica Ajak Mirna Ciuman Itu Materi Penyidikan
Dengan menggunakan kaos panjang warna putih dan kerudung biru. Ia memberikan keterangan demi pelengkapan berkas yang ditangani unit Reskrim. Sekalipun tubuhnya masih lemas, namun ia cakap menjawab pertanyaan penyidik. Usai disidik, wanita asal Banjarnegara ini mengaku, tak tahu bila Ayu dendam. Terlebih karena kerap melempar baju ke arah muka Ayu.
"Saya taruh di meja. Suara saya keras karena bising pabrik. Saya juga enggak kenal dia (Ayu)," kata Noviana yang tinggal di Jalan Raya Bekasi, RT03/02 nomor 115 A, Cakung Timur, Cakung, Jakarta Timur, Jumat 5 Februari 2016.
Sekalipun satu kantor, namun Novi, biasa dia dipanggil mengaku tidak pernah mengobrol dengan Ayu. Makanya ketika ada sesuatu yang aneh di botol air meniral miliknya siang itu, ia tidak menyadarinya.
Meski kala itu, bau menyengat khas tiner cukup terasa di hidungnya. Tapi ia beranggapan, bau itu berasal kondisi pabrik yang penuh dengan berbagai macam bau kimia, berasal dari Pilox, cat, maupun sejenis. "Ada empat kali tenggakan air siang itu, tiner enggak terlihat. Karena tertutup label botol mineral itu," tuturnya.
Usai menenggak sebanyak empat kali, rasa mual dan pusing langsung menghampirinya. Keanehan makin menjadi, setelah tercium bau tiner dari botol bening itu. "Mulut saya panas, kayak bau-bau tiner. Hampir 10 menitan saya tanya ke teman-teman saya, siapa yang menaruh tiner," cerita Novi. (Baca: Sering Di-bully, Wanita Muda Nekat Racuni Teman dengan Tiner)
Dia tak menampik pernah menampar Ayu dengan marah, kala itu ia kecewa dengan sikap Ayu yang melemperkan kain ke kepalanya. Ketika di tanya ke Ayu kala itu, lanjut Novi, Ayu hanya terdiam. "Justru dia yang melempar. Saya kesal, pipinya saya tampar. Seharusnya, kalau memang itu bukan barang dia, ya bilang," cetusnya.
PILIHAN:
Polisi Sebut Isi WA Jessica Ajak Mirna Ciuman Itu Materi Penyidikan
(mhd)