Sianida di Tubuh Mirna Lebih Bahaya dari Arsenik Munir
A
A
A
JAKARTA - Polda Metro Jaya menyebut sianida di tubuh Wayan Mirna Salihin lebih berbahaya dibandingkan racun arsenik yang dipakai untuk membunuh pegiat HAM Munir.
Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Pol Musyafak mengungkapkan, zat sianida tidak memiliki manfaat apapun untuk tubuh manusia lantaran sifatnya yang mengandung racun. Maka itu, sianida biasanya dipakai untuk pertambangan.
Menurut Musyafak, dibandingkan dengan zat arsenik yang diapakai untuk meracuni Munir. Zat sianida yang dipakai untuk membunuh Mirna ini lebih berbahaya.
"Arsenik biasanya hanya dipakai untuk membunuh tikus saja. Jadi sianida yang dipakai pelaku untuk meracuni Mirna lebih berbahaya," ucap Musyafak, Kamis (4/2/2016).
Musyafak menuturkan, sianida lebih membahayakan manusia karena akan membuat lambung iritasi."Sianida sifatnya korosif dan membuat pendarahan. Persis dengan hasil autopsi Mirna. Sedangkan, arsenik sifat toksinnya juga bukan asam kuat, makanya reaksinya enggak secepat kematian Mirna," pungkasnya.
Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Pol Musyafak mengungkapkan, zat sianida tidak memiliki manfaat apapun untuk tubuh manusia lantaran sifatnya yang mengandung racun. Maka itu, sianida biasanya dipakai untuk pertambangan.
Menurut Musyafak, dibandingkan dengan zat arsenik yang diapakai untuk meracuni Munir. Zat sianida yang dipakai untuk membunuh Mirna ini lebih berbahaya.
"Arsenik biasanya hanya dipakai untuk membunuh tikus saja. Jadi sianida yang dipakai pelaku untuk meracuni Mirna lebih berbahaya," ucap Musyafak, Kamis (4/2/2016).
Musyafak menuturkan, sianida lebih membahayakan manusia karena akan membuat lambung iritasi."Sianida sifatnya korosif dan membuat pendarahan. Persis dengan hasil autopsi Mirna. Sedangkan, arsenik sifat toksinnya juga bukan asam kuat, makanya reaksinya enggak secepat kematian Mirna," pungkasnya.
(whb)