Kompolnas Minta Polri Antisipasi Serangan Balik Pelaku Kejahatan
A
A
A
JAKARTA - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta Polri mengantisipasi segala kemungkinan yang ada, termasuk serangan balik dari para pelaku kejahatan. Bahkan, untuk anggota polisi yang menangani kasus penting seperti narkoba harus diberikan pakaian khusus.
"Serangan balik yang harusnya diantisipasi. Mungkin untuk kasus narkoba seperti ini anggota Polri bisa diberikan peralatan atau perlengkapan seperti rompi dan senjata yang lebih baik," kata Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Hamidah Abdurrahman saat dihubungi Sindonews, Rabu (20/1/2016).
Walaupun sudah bekerja sesuai Standar Operating Procedure (SOP), menurut Hamidah, Polri harus tetap waspada terhadap kemungkinan dan keselamatan anggotanya. (Baca: 1 Polisi Tewas & 2 Terluka, Kapolda Jelaskan Kronologi Penggerebekan di Berlan)
"Saya kira kalau SOP sendiri sudah benar, datang kemudian menggerebek sudah benar, tapi kan ada masyarakat atau kelompok juga yang melawan, ini yang harusnya diantisipasi," kata Hamidah.
Selain itu, kata Hamidah, seyogianya Polsek Senen saat penggerebekan di Kompleks Berlan, Matraman, Jakarta Timur minta bantuan ke Polres Jakarta Pusat. Hal itu guna meminta penambahan personel dari Polres.
"Saya dengar kalau tidak salah cuma lima orang (polisi) saja yang di dalam, seharusnya bisa lebih banyak yang masuk. Karena, kami tidak tahu seperti apa nantinya. Tidak hanya di dalam tapi juga di luar," katanya.
Meski demikian, kata Hamidah, Kompolnas turut berduka cita dengan kematian Bripka Taufik, anggota Polsek Senen yang tewas saat penggerebekan di Berlan. Apalagi, kata dia, korban tewas saat bertugas membasmi peredaran narkoba di wilayah itu.
"Tentu kami (Kompolnas) prihatin seorang anggota Polri harus gugur dalam pekerjaannya untuk melakukan pemberantasan kejahatan," ujarnya.
PILIHAN:
Ada Cinta Segitiga di Kematian Mirna?
Dor! 2 Polisi Terkapar Ditembak Bandar Narkoba
"Serangan balik yang harusnya diantisipasi. Mungkin untuk kasus narkoba seperti ini anggota Polri bisa diberikan peralatan atau perlengkapan seperti rompi dan senjata yang lebih baik," kata Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Hamidah Abdurrahman saat dihubungi Sindonews, Rabu (20/1/2016).
Walaupun sudah bekerja sesuai Standar Operating Procedure (SOP), menurut Hamidah, Polri harus tetap waspada terhadap kemungkinan dan keselamatan anggotanya. (Baca: 1 Polisi Tewas & 2 Terluka, Kapolda Jelaskan Kronologi Penggerebekan di Berlan)
"Saya kira kalau SOP sendiri sudah benar, datang kemudian menggerebek sudah benar, tapi kan ada masyarakat atau kelompok juga yang melawan, ini yang harusnya diantisipasi," kata Hamidah.
Selain itu, kata Hamidah, seyogianya Polsek Senen saat penggerebekan di Kompleks Berlan, Matraman, Jakarta Timur minta bantuan ke Polres Jakarta Pusat. Hal itu guna meminta penambahan personel dari Polres.
"Saya dengar kalau tidak salah cuma lima orang (polisi) saja yang di dalam, seharusnya bisa lebih banyak yang masuk. Karena, kami tidak tahu seperti apa nantinya. Tidak hanya di dalam tapi juga di luar," katanya.
Meski demikian, kata Hamidah, Kompolnas turut berduka cita dengan kematian Bripka Taufik, anggota Polsek Senen yang tewas saat penggerebekan di Berlan. Apalagi, kata dia, korban tewas saat bertugas membasmi peredaran narkoba di wilayah itu.
"Tentu kami (Kompolnas) prihatin seorang anggota Polri harus gugur dalam pekerjaannya untuk melakukan pemberantasan kejahatan," ujarnya.
PILIHAN:
Ada Cinta Segitiga di Kematian Mirna?
Dor! 2 Polisi Terkapar Ditembak Bandar Narkoba
(mhd)