Dikira Teroris, Polisi Gerebek Rumah Pembuat Ijazah Palsu
A
A
A
JAKARTA - Petugas Polsek Sawah Besar menggerebek rumah yang ditempati pria berinisial J. Penggerebekan ini dilakukan setelah mendapat laporan warga yang mencurigai aktivitas di rumah J sebagai saran teroris.
Kapolsek Sawah Besar Kompol Ronald Purba menjelaskan, setelah mendapat laporan tersebut petugas pun menggerebek rumah J di Jalan Lautze Dalam RT 15/7, Kartini, Sawah Besar, Jakarta Pusat. "Warga setempat mengira rumah J ini sebagai persembunyian teroris karena kerap didatangi orang-orang tak dikenal," jelas Ronald Senin (18/1/2016).
Tanpa membuang waktu, petugas pun menggerebek rumah J dan membekuknya pada Minggu 17 Januari 2016 malam."Setelah kita gerebek ternyata rumah J bukan sarang teroris. Tetapi J melakukan kejahatan pemalsuan ijazah SMA dan SMK," ujarnya.
Dalam pemeriksaan, lanjut Ronald, J kerap menerima order pembuatan ijazah palsu dengan biaya antara Rp2,5-5 juta. Para pemesan kerap mendatangi rumah J untuk membuat ijazah palsu tersebut.
"Kita masih mengembangkan kasus ini. Terima kasih kepada masyarakat yang melapor ke polisi terkait aktivitas mencurigakan di lingkungan mereka," ucapnya.
Kapolsek Sawah Besar Kompol Ronald Purba menjelaskan, setelah mendapat laporan tersebut petugas pun menggerebek rumah J di Jalan Lautze Dalam RT 15/7, Kartini, Sawah Besar, Jakarta Pusat. "Warga setempat mengira rumah J ini sebagai persembunyian teroris karena kerap didatangi orang-orang tak dikenal," jelas Ronald Senin (18/1/2016).
Tanpa membuang waktu, petugas pun menggerebek rumah J dan membekuknya pada Minggu 17 Januari 2016 malam."Setelah kita gerebek ternyata rumah J bukan sarang teroris. Tetapi J melakukan kejahatan pemalsuan ijazah SMA dan SMK," ujarnya.
Dalam pemeriksaan, lanjut Ronald, J kerap menerima order pembuatan ijazah palsu dengan biaya antara Rp2,5-5 juta. Para pemesan kerap mendatangi rumah J untuk membuat ijazah palsu tersebut.
"Kita masih mengembangkan kasus ini. Terima kasih kepada masyarakat yang melapor ke polisi terkait aktivitas mencurigakan di lingkungan mereka," ucapnya.
(whb)