Digusur, Warga Bukit Duri Ngadu ke DPRD DKI
Digusur, Warga Bukit Duri Ngadu ke DPRD DKI
A
A
A
JAKARTA - Belasan warga gusuran Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan bersama satu orang perwakilan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Alldo Fellix Januardy mendatangi Komisi A DPRD DKI Jakarta siang ini.
Bertempat di ruang rapat Komisi A Gedung DPRD DKI, warga dipertemukan oleh Ketua dan Sekretaris Komisi A DPRD DKI, Riano Ahmad dan Syarif beserta anggota lainnya.
Pertemuan ini berlangsung sekitar satu jam dan dihujani dengan permintaan dan penjelasan baik dari warga, pemerintah, dan DPRD DKI. (Baca: 97 Bangunan di Bukit Duri Dibongkar)
Belasan warga ini mengaku khawatir dengan rumah mereka yang hendak dibongkar. Namun ada satu warga bernama Daud yang diketahui tengah menempuh jalur hukum atas rumahnya. Sementara warga lainnya ada yang sudah mau dipindahkan dan adapula yang khawatir.
"Kami (DPRD) apresiasi terhadap Wali Kota Jakarta Selatan karena sudah sangat baik hanya tinggal satu warga yang tidak terima untuk digusur, tidak seperti Kampung Pulo yang dahulu," ujar Sekretaris Komisi A Syarif di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (12/1/2016).
Untuk hasil dari pertemuan ini, Syarif menjelaskan Pemprov harus menghormati keputusan satu warga yang menempuh jalur hukum. Sementara warga yang sudah mendapat kunci seharusnya dapat bertempat tinggal dengan nyaman.
"Saya minta sama warga juga yang sudah nerima unit rusun (kunci) jangan dikompori. Jadi makin panas. Biarkan yang sudah nerima biar pindah enggak apa-apa," tukasnya.
Selanjutnya Syarif juga menyebut akan meminta Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Provinsi DKI untuk memperbaiki rusun yang sudah ada sehingga warga yang tinggal nyaman.
"Buat ke depan kita minta sama Dinas Perumahan. Kalau mau gusur siapin dulu tempatnya rusunnya. Dipastikan dulu airnya nyala, enggak bocor sama satu lagi," tukasnya.
Tak hanya itu, Dinas Perumahan juga harus menyediakan tempat usaha kecil-kecilan. "Disiapin maunya masa iya sampai disana (rusun) enggak punya usaha miskin juga jadinya," tukasnya.
PILIHAN:
Gerindra Tak Percaya Ridwan Kamil Menolak Dicalonkan
Ini Ucapan Mirna Usai Menyeruput Kopinya
Bertempat di ruang rapat Komisi A Gedung DPRD DKI, warga dipertemukan oleh Ketua dan Sekretaris Komisi A DPRD DKI, Riano Ahmad dan Syarif beserta anggota lainnya.
Pertemuan ini berlangsung sekitar satu jam dan dihujani dengan permintaan dan penjelasan baik dari warga, pemerintah, dan DPRD DKI. (Baca: 97 Bangunan di Bukit Duri Dibongkar)
Belasan warga ini mengaku khawatir dengan rumah mereka yang hendak dibongkar. Namun ada satu warga bernama Daud yang diketahui tengah menempuh jalur hukum atas rumahnya. Sementara warga lainnya ada yang sudah mau dipindahkan dan adapula yang khawatir.
"Kami (DPRD) apresiasi terhadap Wali Kota Jakarta Selatan karena sudah sangat baik hanya tinggal satu warga yang tidak terima untuk digusur, tidak seperti Kampung Pulo yang dahulu," ujar Sekretaris Komisi A Syarif di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (12/1/2016).
Untuk hasil dari pertemuan ini, Syarif menjelaskan Pemprov harus menghormati keputusan satu warga yang menempuh jalur hukum. Sementara warga yang sudah mendapat kunci seharusnya dapat bertempat tinggal dengan nyaman.
"Saya minta sama warga juga yang sudah nerima unit rusun (kunci) jangan dikompori. Jadi makin panas. Biarkan yang sudah nerima biar pindah enggak apa-apa," tukasnya.
Selanjutnya Syarif juga menyebut akan meminta Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Provinsi DKI untuk memperbaiki rusun yang sudah ada sehingga warga yang tinggal nyaman.
"Buat ke depan kita minta sama Dinas Perumahan. Kalau mau gusur siapin dulu tempatnya rusunnya. Dipastikan dulu airnya nyala, enggak bocor sama satu lagi," tukasnya.
Tak hanya itu, Dinas Perumahan juga harus menyediakan tempat usaha kecil-kecilan. "Disiapin maunya masa iya sampai disana (rusun) enggak punya usaha miskin juga jadinya," tukasnya.
PILIHAN:
Gerindra Tak Percaya Ridwan Kamil Menolak Dicalonkan
Ini Ucapan Mirna Usai Menyeruput Kopinya
(ysw)
Explore More