Soal Pembuatan Ducting, DKI Akan Gunakan Saluran Air Lama
A
A
A
JAKARTA - Untuk mengatur sejumlah kabel yang bersliweran, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membuat ducting (gorong-gorong) khusus untuk kabel.
Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta Yuli Hartono mengatakan pembuatan ducting akan menggunakan saluran air yang sudah ada selama ini.
"Itu baru rencana ya, soalnya kalau membuat ducting baru akan memakan waktu yang lama," kata Yuli kepada wartawan, Selasa (5/1/2015).
Yuli melanjutkan, utilitas kabel di bawah tanah sudah semrawut. Kondisi ini tentu merepotkan saat pemasangan penerangan jalan umum (PJU) baru.
"Kami ini pemeliharaan PJU tiang baru, narik kabel ternyata dibawahnya ada kabel listrik ada fiber optic. Pindah lagi semeter maju semeter mundur lagi udah nyari-nyari," terangnya.
Dia mengatakan kendala yang selama ini dialami yakni tidak adanya sinergi yang baik. "Masing-masing PJU-nya sendiri. waktu sedapatnya, taman sendiri, PU sendiri. Kalau PJU duluan nanti terbongkar lagi oleh taman oleh (Dinas) PU dan lainnya," tambahnya.
Yuli menyontohkan kasus di Salemba ada trotoar yang sudah jadi dan bagus namun kerap dibongkar kembali. (Baca: Tersengat Listrik, 2 Karyawan Transjakarta Tewas di Halte Mangga Dua)
"Ke depannya pihak pusat akan berika data terlebih dahulu kepada pemprov DKI sebagai sinkronisasi proyek. Supaya kita bisa mengikuti," tutupnya.
PILIHAN:
Nikahi Istri Residivis, Juragan Bebek Tewas Dibantai
Ahok Nilai Wali Kota Jakpus Tak Becus Kerja
Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta Yuli Hartono mengatakan pembuatan ducting akan menggunakan saluran air yang sudah ada selama ini.
"Itu baru rencana ya, soalnya kalau membuat ducting baru akan memakan waktu yang lama," kata Yuli kepada wartawan, Selasa (5/1/2015).
Yuli melanjutkan, utilitas kabel di bawah tanah sudah semrawut. Kondisi ini tentu merepotkan saat pemasangan penerangan jalan umum (PJU) baru.
"Kami ini pemeliharaan PJU tiang baru, narik kabel ternyata dibawahnya ada kabel listrik ada fiber optic. Pindah lagi semeter maju semeter mundur lagi udah nyari-nyari," terangnya.
Dia mengatakan kendala yang selama ini dialami yakni tidak adanya sinergi yang baik. "Masing-masing PJU-nya sendiri. waktu sedapatnya, taman sendiri, PU sendiri. Kalau PJU duluan nanti terbongkar lagi oleh taman oleh (Dinas) PU dan lainnya," tambahnya.
Yuli menyontohkan kasus di Salemba ada trotoar yang sudah jadi dan bagus namun kerap dibongkar kembali. (Baca: Tersengat Listrik, 2 Karyawan Transjakarta Tewas di Halte Mangga Dua)
"Ke depannya pihak pusat akan berika data terlebih dahulu kepada pemprov DKI sebagai sinkronisasi proyek. Supaya kita bisa mengikuti," tutupnya.
PILIHAN:
Nikahi Istri Residivis, Juragan Bebek Tewas Dibantai
Ahok Nilai Wali Kota Jakpus Tak Becus Kerja
(ysw)