Ganggu Jalan, Warga Keluhkan Keberadaan PKL Jayakarta
A
A
A
JAKARTA - Kondisi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Stasiun Jayakarta, Pinang Sia, Taman Sari, Jakarta Barat semakin semrawut. Selain mengganggu pengguna jalan, para PKL juga mengganggu akses keluar-masuk pemilik bangunan.
Pantauan SINDO, kesemrawutan PKL di Stasiun Jayakarta semakin parah. Karena, PKL itu hampir memenuhi setengah badan jalan hingga mencapai panjang sekitar 100 meter baik di dua sisi jalan.
Robian (25), salah satu pemilik toko di kawasan itu mengaku, keberadaan PKL di situ telah berlangsung lebih dari satu bulan. Kondisi inipun sudah ia keluhkan kepada kelurahan setempat berulangkali, namun belum mendapatkan tanggapan.
Sebagai seorang pengusaha, lanjut Robian, dirinya tidak mempermasalahkan dengan keberadaan PKL di kawasan itu. Hanya saja, ia berharap PKL di kawasan itu lebih tertata, salah satunya tidak mengganggu akses keluar masuk dirinya maupun pemilik yang lain.
"Kami sudah melaporkan ini ke RT, RW, dan Lurah. Tapi belum mendapatkan tanggapan," keluhnya.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Barat Anas Efendi mengatakan akan mengkoordinasikan laporan itu ke Camat. "Akan saya panggil Camat untuk mengkoordinasikan," tutur Anas.
Terpisah, Kasudin UMKM Jakarta Barat Sonar mengakui, penataan PKL masih menjadi perhatian termasuk di wilayah Taman Sari yang dianggapnya terkesan semrawut. "Di sana (Taman Sari) ada Asemka, Kota Tua, termasuk Jayakarta," jelas Sonar.
Sonar mengakui, UMKM telah melaporkan hal tersebut kepada Kepala Dinas untuk dilakukan penataan. "Akan kami giring agar lebih teratur," tegasnya.
PILIHAN:
Rayakan Tahun Baru di Ancol, Ahok Lewat Jalur Laut
Pantauan SINDO, kesemrawutan PKL di Stasiun Jayakarta semakin parah. Karena, PKL itu hampir memenuhi setengah badan jalan hingga mencapai panjang sekitar 100 meter baik di dua sisi jalan.
Robian (25), salah satu pemilik toko di kawasan itu mengaku, keberadaan PKL di situ telah berlangsung lebih dari satu bulan. Kondisi inipun sudah ia keluhkan kepada kelurahan setempat berulangkali, namun belum mendapatkan tanggapan.
Sebagai seorang pengusaha, lanjut Robian, dirinya tidak mempermasalahkan dengan keberadaan PKL di kawasan itu. Hanya saja, ia berharap PKL di kawasan itu lebih tertata, salah satunya tidak mengganggu akses keluar masuk dirinya maupun pemilik yang lain.
"Kami sudah melaporkan ini ke RT, RW, dan Lurah. Tapi belum mendapatkan tanggapan," keluhnya.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Barat Anas Efendi mengatakan akan mengkoordinasikan laporan itu ke Camat. "Akan saya panggil Camat untuk mengkoordinasikan," tutur Anas.
Terpisah, Kasudin UMKM Jakarta Barat Sonar mengakui, penataan PKL masih menjadi perhatian termasuk di wilayah Taman Sari yang dianggapnya terkesan semrawut. "Di sana (Taman Sari) ada Asemka, Kota Tua, termasuk Jayakarta," jelas Sonar.
Sonar mengakui, UMKM telah melaporkan hal tersebut kepada Kepala Dinas untuk dilakukan penataan. "Akan kami giring agar lebih teratur," tegasnya.
PILIHAN:
Rayakan Tahun Baru di Ancol, Ahok Lewat Jalur Laut
(mhd)