Maling Handphone Babak Belur Dikeroyok Pelajar SMK Penerbangan
A
A
A
JAKARTA - Sunandar (51) babak belur dikeroyok pelajar SMK Penerbangan, Jakarta Selatan di dalam Metromini S-71. Pria paruh baya ini dikeroyok lantaran mencuri ponsel milik salah seorang siswa di sekolah tersebut.
Adalah Diazka Setya Prakasa korban pencurian yang dilakukan oleh Sunandar. Diaz menuturkan, saat itu bersama tiga temannya yakni Fery Irawan, Ateng dan Dicky menumpangi Metromini jurusan Blok M-Bintaro tersebut.
"Saya duduk di belakang, tiba-tiba saja pelaku merogoh tas dan mengambil ponsel," kata Diaz, Kamis 3 Desember 2015 kemarin. Hal ini membuat Diaz berteriak dan meminta bantuan ketiga temannya.
Pelaku yang mengetahui korban bersama teman-temannya pun berupaya kabur dan turun dari Metromini. Korban bersama tiga temannya pun melakukan pengejaran dan berhasil menangkap pelaku.
Sejumlah warga sekitar yang mengetahui kejadian ini pun ikut menangkap dan memukuli pelaku. Puas menghakimi pelaku, warga menyerahkannya ke Polres Jakarta Selatan.
Saat berada di SPK Polres Jakarta Selatan, Sunandar mengaku, terpaksa mencopet lantaran membutuhkan uang untuk mencukupi hidupnya dan untuk membeli susu cucunya.
Adalah Diazka Setya Prakasa korban pencurian yang dilakukan oleh Sunandar. Diaz menuturkan, saat itu bersama tiga temannya yakni Fery Irawan, Ateng dan Dicky menumpangi Metromini jurusan Blok M-Bintaro tersebut.
"Saya duduk di belakang, tiba-tiba saja pelaku merogoh tas dan mengambil ponsel," kata Diaz, Kamis 3 Desember 2015 kemarin. Hal ini membuat Diaz berteriak dan meminta bantuan ketiga temannya.
Pelaku yang mengetahui korban bersama teman-temannya pun berupaya kabur dan turun dari Metromini. Korban bersama tiga temannya pun melakukan pengejaran dan berhasil menangkap pelaku.
Sejumlah warga sekitar yang mengetahui kejadian ini pun ikut menangkap dan memukuli pelaku. Puas menghakimi pelaku, warga menyerahkannya ke Polres Jakarta Selatan.
Saat berada di SPK Polres Jakarta Selatan, Sunandar mengaku, terpaksa mencopet lantaran membutuhkan uang untuk mencukupi hidupnya dan untuk membeli susu cucunya.
(whb)