Bareskrim Gerebek Pabrik Salep Otot di Tangerang
A
A
A
TANGERANG - Bareskrim Polri menggerebek gudang yang dijadikan pabrik salep otot di Kompleks Pergudangan Surya Balaraja Jalan Raya Serang, Kabupaten Tangerang. Pabrik tersebut digerebek karena tak mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Anjan Pramuka Putra mengatakan, pabrik ini memproduksi dan
mengedarkan obat dan kosmetika jenis moov, omega, dermovate, dan betacet-n yang tidak ada izin dari BPOM. "Kita sita ribuan kemasan salep otot siap edar, dengan rincian 830 karton moov rapid relief dan masing-masing satu karton dermovate cream, radian massage cream, omega pain killer uniment, dan betacet-n cream," kata Anjan, Kamis (26/11/2015).
Selain itu, lanjut Anjan, polisi juga menyita ratusan bungkus kemasan yang belum diisi oleh salep dan sejumlah bahan baku pembuat salep. Penanggung jawab pabrik tersebut Indra Wijaya (31) menuturkan, pabrik itu baru beroperasi selama setahun.
Pabrik tersebut bediri atas pesanan pemodal dari Pakistan dan India yang kini juga masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Semua barang yang diproduksi ini untuk diekspor ke negara di Timur Tengah, seperti Dubai, Arab Saudi, dan Afrika Selatan.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Anjan Pramuka Putra mengatakan, pabrik ini memproduksi dan
mengedarkan obat dan kosmetika jenis moov, omega, dermovate, dan betacet-n yang tidak ada izin dari BPOM. "Kita sita ribuan kemasan salep otot siap edar, dengan rincian 830 karton moov rapid relief dan masing-masing satu karton dermovate cream, radian massage cream, omega pain killer uniment, dan betacet-n cream," kata Anjan, Kamis (26/11/2015).
Selain itu, lanjut Anjan, polisi juga menyita ratusan bungkus kemasan yang belum diisi oleh salep dan sejumlah bahan baku pembuat salep. Penanggung jawab pabrik tersebut Indra Wijaya (31) menuturkan, pabrik itu baru beroperasi selama setahun.
Pabrik tersebut bediri atas pesanan pemodal dari Pakistan dan India yang kini juga masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Semua barang yang diproduksi ini untuk diekspor ke negara di Timur Tengah, seperti Dubai, Arab Saudi, dan Afrika Selatan.
(whb)