Rawan Kriminalitas, JPO Pondok Indah Akan Dipasangi Lampu Tembak
A
A
A
JAKARTA - Dinas Energi dan Perindustrian DKI Jakarta berencana memasang dua lampu tembak di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Ruko Pondok Indah, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Lampu penerangan itu diharapkan dapat menghindari tindak kejahatan yang kerap terjadi di JPO tersebut.
Staf Dinas Energi dan Perindustrian DKI Jakarta Zulkarnain mengatakan, Dinas Energi dan Perindustrian sudah menyiapkan dua lampu tembak yang akan dipasang di JPO Pondok Pinang itu. Pemasangan lampu tersebut terkait adanya tindak kriminalitas yang dialami oleh RJ (23).
"Sebelumnya saya mendapat surat dari kelurahan Pondok Pinang, terkait adanya lampu penerangan JPO yang mati. Maka dari itu kita langsung mengeceknya. Sekarang mau di pasang lampu tembaknya. Karena memang penerangan di JPO itu sangat minim," jelasnya di Jakarta, Selasa (24/11/2015).
Menurutnya, JPO tersebut telah dipasangi lampu penerangan untuk membuat nyaman penyeberang. Namun, lampu-lampu tersebut tidak lagi menyala lantaran selalu diputus oleh orang yang kerap menongkrong di sekitaran JPO.
"Dari tiga lampu penerangan JPO itu, mikanya sepertinya dipecahkan. Karena dari informasi masyarakat JPO ini sering dibuat nongkrong. Kemungkinan lampu JPO kabelnya diputus. Karena pas di cek sama teknisi kita itu benar diputus. Jadi kemungkinan itu sengaja dimatikan," tuturnya.
Zulkarnain pun menambahkan, Dinas Energi dan Perindustrian akan bekerja sama dengan PLN terkait pemasangan lampu tembak tersebut. Pasalnya, jika lampu tersebut dipasang asal-asalan. Dikhawatirkan akan kembali dirusak oleh orang yang kerap nongkrong di JPO itu.
"Kami pasang lampu tembak, yang nantinya akan meyoroti JPO. Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan PLN. Kami juga sedang pikirkan lokasi pemasangannya. Dikhawatirkan jika terlalu pendek mudah diputuskan kembali. Ada dua lampu tembak yang telah disiapkan," katanya.
Camat Kebayoran Lama Munjirin mengaku baru mengetahui tentang perampokan dan pemerkosaan di JPO tersebut. Dia mengaku akan menyurati Suku Dinas Energi dan Perindustrian Jakarta Selatan soal penerangan di JPO tersebut ditambah dan selalu dikontrol pada tiap minggunya.
"Nanti kita buat permohonan ke Sudin Energi biar ada penambahan penerangan. Kami juga minta pada masyarakat nantinya untuk menjaganya, bila ada yang merusak segera dilaporkan," imbuhnya.
PILIHAN:
Ini Pandangan Auditor BPK Usai Periksa Ahok Selama 9 Jam
Staf Dinas Energi dan Perindustrian DKI Jakarta Zulkarnain mengatakan, Dinas Energi dan Perindustrian sudah menyiapkan dua lampu tembak yang akan dipasang di JPO Pondok Pinang itu. Pemasangan lampu tersebut terkait adanya tindak kriminalitas yang dialami oleh RJ (23).
"Sebelumnya saya mendapat surat dari kelurahan Pondok Pinang, terkait adanya lampu penerangan JPO yang mati. Maka dari itu kita langsung mengeceknya. Sekarang mau di pasang lampu tembaknya. Karena memang penerangan di JPO itu sangat minim," jelasnya di Jakarta, Selasa (24/11/2015).
Menurutnya, JPO tersebut telah dipasangi lampu penerangan untuk membuat nyaman penyeberang. Namun, lampu-lampu tersebut tidak lagi menyala lantaran selalu diputus oleh orang yang kerap menongkrong di sekitaran JPO.
"Dari tiga lampu penerangan JPO itu, mikanya sepertinya dipecahkan. Karena dari informasi masyarakat JPO ini sering dibuat nongkrong. Kemungkinan lampu JPO kabelnya diputus. Karena pas di cek sama teknisi kita itu benar diputus. Jadi kemungkinan itu sengaja dimatikan," tuturnya.
Zulkarnain pun menambahkan, Dinas Energi dan Perindustrian akan bekerja sama dengan PLN terkait pemasangan lampu tembak tersebut. Pasalnya, jika lampu tersebut dipasang asal-asalan. Dikhawatirkan akan kembali dirusak oleh orang yang kerap nongkrong di JPO itu.
"Kami pasang lampu tembak, yang nantinya akan meyoroti JPO. Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan PLN. Kami juga sedang pikirkan lokasi pemasangannya. Dikhawatirkan jika terlalu pendek mudah diputuskan kembali. Ada dua lampu tembak yang telah disiapkan," katanya.
Camat Kebayoran Lama Munjirin mengaku baru mengetahui tentang perampokan dan pemerkosaan di JPO tersebut. Dia mengaku akan menyurati Suku Dinas Energi dan Perindustrian Jakarta Selatan soal penerangan di JPO tersebut ditambah dan selalu dikontrol pada tiap minggunya.
"Nanti kita buat permohonan ke Sudin Energi biar ada penambahan penerangan. Kami juga minta pada masyarakat nantinya untuk menjaganya, bila ada yang merusak segera dilaporkan," imbuhnya.
PILIHAN:
Ini Pandangan Auditor BPK Usai Periksa Ahok Selama 9 Jam
(mhd)