Maling Modus Baru di Depok, Rumah Target Diberi Kode Khusus
A
A
A
DEPOK - Belakangan ini warga Depok, Jawa Barat dihantui maling bermoduskan kode rahasia. Sebelum eksekusi, pelakunya menandai rumah dengan sandi yang hanya diketahui kelompoknya.
Seperti yang terlihat di sebuah rumah di Kampung Serab, Tirtajaya, Sukmajaya, Depok. Di rumah milik seorang karyawan swasta tertera kode sandi dengan huruf 'MDM', 'SEIMS' berwarna coklat, dan dua simbol seperti anak panah mengarah ke barat.
Indah, pemilik rumah yang dicoret kode rahasia maling mengatakan, tulisan itu baru diketahui pada Sabtu 21 November 2015 sore lalu. Padahal saat Jumat 20 November 2015 malam tulisan itu belum ada di bagian luar dinding kamarnya.
"Kemarin nonton di TV (televisi) ada kasus seperti ini di Pancoran Mas. Pagi ada coretan di temboknya, dini hari dia kehilangan sepeda motor. Sepertinya modus baru karena ada beberapa rumah tetangga juga dicoreti dengan pola serupa," katanya di Depok, Senin (23/11/2015).
Dikatakan Indah, pencurian kerap terjadi di sekitar lingkungannya. Seperti sepekan lalu, tetangga lain RT lengah membuka pintu di siang hari dan meninggalkan rumahnya beberapa menit saja. Tak ayal, maling menggasak laptop dan buku tabungan sang tetangga.
"Kejadian itu sehari setelah saya lapor Pak RT, ada seorang pria muda bolak-balik berjalan di depan rumah sambil tengak tengok enggak jelas," bebernya.
Dia juga mencermati, kawanan maling di area Kampung Serab selalu menyasar rumah dengan penghuni baru. Pola itu, kata dia, terlihat sejak setahun terakhir. Tercatat sekitar tiga tetangga barunya menjadi korban pencurian mulai dari jemuran, handphone, sertifikat hingga tabungan.
Bahkan saat libur Lebaran, rumah tetangga di seberang kirinya dibobol maling saat ditinggal penghuninya pulang kampung. Kali ini Indah pun berupaya lebih waspada.
"Insting saya melihat beberapa coretan di beberapa rumah tetangga dan rumah saya sebagai sebuah penanda kelompok pencuri untuk melancarkan aksinya," katanya.
Kasatreskrim Polres Depok Kompol Teguh Nugroho mengaku belum menerima laporan terkait vandalisme yang mengarah ke aksi kriminalitas seperti pencurian. Dia berjanji, tetap mencermati setiap laporan warga terkait aksi serupa, supaya ada kewaspadaan bersama.
"Belum ada laporan, tapi modus ini seperti tahun 1998 yang bertujuan membuat fear of crime sepertinya," kata Teguh.
PILIHAN:
BPK Panggil Ahok Terkait Pembelian Lahan di Sumber Waras
Seperti yang terlihat di sebuah rumah di Kampung Serab, Tirtajaya, Sukmajaya, Depok. Di rumah milik seorang karyawan swasta tertera kode sandi dengan huruf 'MDM', 'SEIMS' berwarna coklat, dan dua simbol seperti anak panah mengarah ke barat.
Indah, pemilik rumah yang dicoret kode rahasia maling mengatakan, tulisan itu baru diketahui pada Sabtu 21 November 2015 sore lalu. Padahal saat Jumat 20 November 2015 malam tulisan itu belum ada di bagian luar dinding kamarnya.
"Kemarin nonton di TV (televisi) ada kasus seperti ini di Pancoran Mas. Pagi ada coretan di temboknya, dini hari dia kehilangan sepeda motor. Sepertinya modus baru karena ada beberapa rumah tetangga juga dicoreti dengan pola serupa," katanya di Depok, Senin (23/11/2015).
Dikatakan Indah, pencurian kerap terjadi di sekitar lingkungannya. Seperti sepekan lalu, tetangga lain RT lengah membuka pintu di siang hari dan meninggalkan rumahnya beberapa menit saja. Tak ayal, maling menggasak laptop dan buku tabungan sang tetangga.
"Kejadian itu sehari setelah saya lapor Pak RT, ada seorang pria muda bolak-balik berjalan di depan rumah sambil tengak tengok enggak jelas," bebernya.
Dia juga mencermati, kawanan maling di area Kampung Serab selalu menyasar rumah dengan penghuni baru. Pola itu, kata dia, terlihat sejak setahun terakhir. Tercatat sekitar tiga tetangga barunya menjadi korban pencurian mulai dari jemuran, handphone, sertifikat hingga tabungan.
Bahkan saat libur Lebaran, rumah tetangga di seberang kirinya dibobol maling saat ditinggal penghuninya pulang kampung. Kali ini Indah pun berupaya lebih waspada.
"Insting saya melihat beberapa coretan di beberapa rumah tetangga dan rumah saya sebagai sebuah penanda kelompok pencuri untuk melancarkan aksinya," katanya.
Kasatreskrim Polres Depok Kompol Teguh Nugroho mengaku belum menerima laporan terkait vandalisme yang mengarah ke aksi kriminalitas seperti pencurian. Dia berjanji, tetap mencermati setiap laporan warga terkait aksi serupa, supaya ada kewaspadaan bersama.
"Belum ada laporan, tapi modus ini seperti tahun 1998 yang bertujuan membuat fear of crime sepertinya," kata Teguh.
PILIHAN:
BPK Panggil Ahok Terkait Pembelian Lahan di Sumber Waras
(ysw)