Gadis Cantik Ini Mendadak Hilang dari Rumah Pamannya
Gadis Cantik Ini Mendadak Hilang dari Rumah Pamannya
A
A
A
JAKARTA - Seorang gadis cantik bernama Vivian Salsabillah Febrianty (15) hilang saat berada di rumah pamannya di Pondok Pekayon Indah, Blok DD30, nomor 7, Bekasi Selatan, Jawa Barat.
Ayah korban Rudy mengatakan, sebelum menghilang anaknya yang akrab di sapa Salsa itu meminta untuk pindah sekolah. Namun, dia belum dapat memenuhi permintaan anaknya lantaran terkendala dengan berkas-berkas kepindahan sekolahnya itu.
"Salsa ingin pidah sekolah. Tapi, belum bisa karena syarat untuk pindah kan salah satunya harus ada rapor dari sekolah lama. Salsa kan belum punya rapor, jadi nanti dua minggu lagi baru bisa setelah ada rapornya," ujarnya saat dihubungi Sindonews, Minggu (22/11/2015).
Maka itu, kata Rudy, Salsa pun diminta untuk menunggu selama dua minggu. Namun, Salsa mengatakan pada ayahnya untuk tidak bersekolah dahulu selama dua minggu itu. Selama itu Salsa tinggal bersama pamannya di Bekasi.
Sebelum menghilang dari rumah pamannya, Salsa diketahui menerima telepon dari seorang pria. Hilangnya Salsa diketahui pada Kamis 19 November 2015 pagi.
"Anak saya menerima telepon entah dari siapa. Saat itu, tantenya kan sedang di dapur, omnya sedang bersiap-siap mau berangkat kerja. Saat keluar di ruang tivi, Salsa sudah tak ada. Dipikir sedang ke warung, tapi sampai malam kok ga datang-datang lagi. Dicari-cari pun tidak ketemu," tuturnya.
Lantaran panik anak kesayangannya itu tak kunjung kembali, Rudy bersama om dan tante Salsa menuju ke Polres Bekasi untuk melaporkan kejadian tersebut. Sampai saat ini, pihaknya pun masih belum juga menemukan anaknya itu. "Saya belum tanyakan lebih detail ke teman-teman Salsa," tegasnya.
Saat pergi, Salsa yang memiliki ciri-ciri rambut hitam melewati bahu, kulit sawo matang, tinggi +/-156 cm, berat 60kg, mengenakan kaos hijau, rok span sebetis warna abu-abu.
Rudy menegaskan, siapapun yang menemukan anaknya bisa menghubungi ke nomor 0857-1907-6165, 0857-1620-9889, atau 021-8242-8250.
PILIHAN:
Jelang Pilkada, PKS Depok Gelar Doa Bersama
Usai Jambret Tas Karyawan Bandara, Pelaku Tewas Kecelakaan
Ayah korban Rudy mengatakan, sebelum menghilang anaknya yang akrab di sapa Salsa itu meminta untuk pindah sekolah. Namun, dia belum dapat memenuhi permintaan anaknya lantaran terkendala dengan berkas-berkas kepindahan sekolahnya itu.
"Salsa ingin pidah sekolah. Tapi, belum bisa karena syarat untuk pindah kan salah satunya harus ada rapor dari sekolah lama. Salsa kan belum punya rapor, jadi nanti dua minggu lagi baru bisa setelah ada rapornya," ujarnya saat dihubungi Sindonews, Minggu (22/11/2015).
Maka itu, kata Rudy, Salsa pun diminta untuk menunggu selama dua minggu. Namun, Salsa mengatakan pada ayahnya untuk tidak bersekolah dahulu selama dua minggu itu. Selama itu Salsa tinggal bersama pamannya di Bekasi.
Sebelum menghilang dari rumah pamannya, Salsa diketahui menerima telepon dari seorang pria. Hilangnya Salsa diketahui pada Kamis 19 November 2015 pagi.
"Anak saya menerima telepon entah dari siapa. Saat itu, tantenya kan sedang di dapur, omnya sedang bersiap-siap mau berangkat kerja. Saat keluar di ruang tivi, Salsa sudah tak ada. Dipikir sedang ke warung, tapi sampai malam kok ga datang-datang lagi. Dicari-cari pun tidak ketemu," tuturnya.
Lantaran panik anak kesayangannya itu tak kunjung kembali, Rudy bersama om dan tante Salsa menuju ke Polres Bekasi untuk melaporkan kejadian tersebut. Sampai saat ini, pihaknya pun masih belum juga menemukan anaknya itu. "Saya belum tanyakan lebih detail ke teman-teman Salsa," tegasnya.
Saat pergi, Salsa yang memiliki ciri-ciri rambut hitam melewati bahu, kulit sawo matang, tinggi +/-156 cm, berat 60kg, mengenakan kaos hijau, rok span sebetis warna abu-abu.
Rudy menegaskan, siapapun yang menemukan anaknya bisa menghubungi ke nomor 0857-1907-6165, 0857-1620-9889, atau 021-8242-8250.
PILIHAN:
Jelang Pilkada, PKS Depok Gelar Doa Bersama
Usai Jambret Tas Karyawan Bandara, Pelaku Tewas Kecelakaan
(ysw)
Explore More