Empat Titik Rawan Genangan di Cipayung Akan Diperbaiki
A
A
A
JAKARTA - Empat titik rawan banjir di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur diperbaiki. Penyebab banjir dikarenakan adanya tumpukan sampah yang telah mengendap.
Titik-titik rawan banjir tersebut antara lain Jalan Raya Hankam, dan Bambu Apus. Kemudian kawasan Perumahan Setu Indah, RW12 Kelurahan Lubang Buaya dan pemukiman warga dekat Kampus Urindo di Bambu Apus.
"Empat titik rawan genangan ini kita normalisasi dengan melibatkan PPSU ( petugas prasarana dan sarana umum) dan Sudin Tata Air. Diharapkan saat musim hujan tidak ada lagi genangan di empat lokasi tersebut," kata Camat Cipayung Iin Mutmainah di Jakarta, Kamis (19/11/62015).
Guna mengatasi hal tersebut, kata dia, pihak kecamatan telah menginstruksikan kepada para PPSU untuk mengeruk sampah dan lumpur yang dapat menyumbat aliran air. Lokasi genangan yang cukup parah terjadi di samping tol JORR saluran air mengalami penyempitan.
Padahal, saluran ini mengalir dan melintasi di bawah jalan tol. Karenanya pihaknya melakukan koordinasi dengan PT Jasa Marga untuk penanganan di bawah jalan tol tersebut. Jika saluran air ini bisa teratasi maka genangan di dua lokasi di Bambu Apus dapat teratasi.
Genangan di pemukiman warga Bambu Apus dekat dengan Kampus Urindo atau komplek SMP/SMA Unggulan MH Thamrin, juga pemicunya dari saluran air yang sama.
"Selain ada kendala di dekat jalan Tol JORR, saluran air di depan kampus Urindo itu juga sangat dangkal. Sehingga saat hujan, pemukiman warga, Jalan Bambu Hitam, depan Kampus Urindo dan SMP/SMA MH Thamrin tergenang," tambahnya.
Sama halnya seperti di Komplek Setu, komplek ini berada di daerah cekungan. Pada sisi selatan terdapat Komplek Mabes Cilangkap dan sisi barat serta utara, pemukiman warga yang posisinya jauh lebih tinggi. Sayangnya Kali Sunter yang melintas di kawasan tersebut belum diturap.
"Kami sudah mengusulkan agar Kali Sunter dinormalisasi dan diturap sisi kiri kanannya. Sehingga genangan tidak terjadi lagi di Setu Indah. Sejauh ini belum ada realisasinyan," tutupnya.
Titik-titik rawan banjir tersebut antara lain Jalan Raya Hankam, dan Bambu Apus. Kemudian kawasan Perumahan Setu Indah, RW12 Kelurahan Lubang Buaya dan pemukiman warga dekat Kampus Urindo di Bambu Apus.
"Empat titik rawan genangan ini kita normalisasi dengan melibatkan PPSU ( petugas prasarana dan sarana umum) dan Sudin Tata Air. Diharapkan saat musim hujan tidak ada lagi genangan di empat lokasi tersebut," kata Camat Cipayung Iin Mutmainah di Jakarta, Kamis (19/11/62015).
Guna mengatasi hal tersebut, kata dia, pihak kecamatan telah menginstruksikan kepada para PPSU untuk mengeruk sampah dan lumpur yang dapat menyumbat aliran air. Lokasi genangan yang cukup parah terjadi di samping tol JORR saluran air mengalami penyempitan.
Padahal, saluran ini mengalir dan melintasi di bawah jalan tol. Karenanya pihaknya melakukan koordinasi dengan PT Jasa Marga untuk penanganan di bawah jalan tol tersebut. Jika saluran air ini bisa teratasi maka genangan di dua lokasi di Bambu Apus dapat teratasi.
Genangan di pemukiman warga Bambu Apus dekat dengan Kampus Urindo atau komplek SMP/SMA Unggulan MH Thamrin, juga pemicunya dari saluran air yang sama.
"Selain ada kendala di dekat jalan Tol JORR, saluran air di depan kampus Urindo itu juga sangat dangkal. Sehingga saat hujan, pemukiman warga, Jalan Bambu Hitam, depan Kampus Urindo dan SMP/SMA MH Thamrin tergenang," tambahnya.
Sama halnya seperti di Komplek Setu, komplek ini berada di daerah cekungan. Pada sisi selatan terdapat Komplek Mabes Cilangkap dan sisi barat serta utara, pemukiman warga yang posisinya jauh lebih tinggi. Sayangnya Kali Sunter yang melintas di kawasan tersebut belum diturap.
"Kami sudah mengusulkan agar Kali Sunter dinormalisasi dan diturap sisi kiri kanannya. Sehingga genangan tidak terjadi lagi di Setu Indah. Sejauh ini belum ada realisasinyan," tutupnya.
(mhd)