Dicelurit, Pelajar SMKN 29 Harus Jalani Operasi
A
A
A
JAKARTA - Rendi (15) pelajar SMKN 29 yang dicelurit pelajar lain di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jaksel mengalami luka parah. Pembuluh arteri di tangan kanannya terkena bacokan sehingga harus menjalani operasi di RS Pusat Pertamina Jaksel.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Selatan, Ferry Safarudin pun memaparkan, guru dan kepala sekolah SMK 29 serta keluarga korban sudah berada di RSPP. Korban harus dioperasi karena menderita luka yang cukup berat. (Baca: Lagi Nongkrong, Pelajar SMK Terkapar Disabet Celurit)
"Korban perlu dioperasi karena pembuluh arterinya terkena bacok. Mudah-mudahan tidak terlalu parah," katanya kepada wartawan, Rabu (18/11/2015).
Ferry menerangkan, kasus tawuran antarpelajar itu tengah diselidiki oleh Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Selatan. Berdasarkan informasi, pelajar SMK 29 adalah korban dari penyerangan pelajar lain.
"Kasusnya kan ini diserang. Karena korban dan pelaku tidak saling kenal," tuturnya.
Namun, tambahnya, pihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta secara tegas sangat menentang aksi tawuran. Oleh sebab itu, kalau ada pelajar di wilayah Ibukota Jakarta yang ketahuan terlibat melakukan aksi tawuran maka akan segera dikeluarkan dari sekolah.
"Apalagi tadi Dinas memberikan surat edaran kepada orang tua. Apabila, ada anak yang melakukan tawuran jelas sanksinya dikeluarkan," pungkasnya.
PILIHAN:
Ini Wajah 2 Bandit Kawakan di Dalam KRL Commuter Line
Dengar Komentar Ahok, Ini Reaksi Haji Lulung
Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Selatan, Ferry Safarudin pun memaparkan, guru dan kepala sekolah SMK 29 serta keluarga korban sudah berada di RSPP. Korban harus dioperasi karena menderita luka yang cukup berat. (Baca: Lagi Nongkrong, Pelajar SMK Terkapar Disabet Celurit)
"Korban perlu dioperasi karena pembuluh arterinya terkena bacok. Mudah-mudahan tidak terlalu parah," katanya kepada wartawan, Rabu (18/11/2015).
Ferry menerangkan, kasus tawuran antarpelajar itu tengah diselidiki oleh Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Selatan. Berdasarkan informasi, pelajar SMK 29 adalah korban dari penyerangan pelajar lain.
"Kasusnya kan ini diserang. Karena korban dan pelaku tidak saling kenal," tuturnya.
Namun, tambahnya, pihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta secara tegas sangat menentang aksi tawuran. Oleh sebab itu, kalau ada pelajar di wilayah Ibukota Jakarta yang ketahuan terlibat melakukan aksi tawuran maka akan segera dikeluarkan dari sekolah.
"Apalagi tadi Dinas memberikan surat edaran kepada orang tua. Apabila, ada anak yang melakukan tawuran jelas sanksinya dikeluarkan," pungkasnya.
PILIHAN:
Ini Wajah 2 Bandit Kawakan di Dalam KRL Commuter Line
Dengar Komentar Ahok, Ini Reaksi Haji Lulung
(ysw)