Puluhan Siswa SD di Bekasi Keracunan Permen Kedaluwarsa

Selasa, 27 Oktober 2015 - 22:32 WIB
Puluhan Siswa SD di...
Puluhan Siswa SD di Bekasi Keracunan Permen Kedaluwarsa
A A A
BEKASI - Puluhan siswa Sekolah Dasar (SDN) Sukarahayu 1 dan 2, Desa Sukarahayu, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi, mengalami keracunan masal. Mereka keracunan akibat mengomsumsi jajanan permen dengan merek Scotts.

Peristiwa keracunan itu terjadi saat jam istirahat sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu, puluhan siswa mengalami pusing, mual dan muntah setelah mengomsumsi permen yang dibeli dari seorang pedagang permen Tasem (30), yang biasa berjualan di depan dua sekolah tersebut.

Mendadak kecerian para siswa berubah menjadi kepanikan di dua sekolah tersebut, para siswa yang sudah mengomsumsi permen itu banyak yang muntah, dan lemas. Melihat hal itu, orangtua siswa dan guru langsung membawa para siswa ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tambelang.

"Sebanyak 80 siswa keracunan permen Scotts dan dilarikan ke Puskesmas Tambelang, 73 orang siswa sudah diperbolehkan pulang, dan tiga siswa lagi masih dalam perawatan," ujar Kapolsek Tambelang AKP Sujono di Bekasi, Selasa (27/10/2015).

Menurutnya, permen yang dikonsumsi para siswa itu adalah permen kedaluwarsa. Setelah mendapatkan laporan itu, kata dia, polisi langsung mengamankan Taslem si pedagang permen.

Pengakuan Tasem kepada petugas, kata dia, permen kedaluwarsa itu dibelinya dari daerah Kobak Rante, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi sebanyak lima bungkus besar dengan harga Rp5.000.

"Setelah kami lakukan penelitian, masa layak permen itu dikomsumsi hingga Maret 2015 lalu, jadi sudah kedaluwarsa,” tegasnya.

Hingga saat ini, Tasem yang diketahui sebagai warga Gempol RT2/5, Desa Sukarahayu masih diperiksa dan dan diminta keteranganya oleh pihak kepolisian. Selain Tasem yang berjualan, anak Tasem yang sekolah di SDN 2 Sukarahayu juga ikut berjualan permen tersebut.

Mega Apriyani, salah seorang siswa yang mengalami keracunan mengaku pusing dan mual secara tiba-tiba setelah memakan permen itu. Kata dia, permen yang dikonsumsinya itu rasanya asem.

"Biasanya saya beli permen seperti jeli di depan sekolah pas waktu istirahat, tapi kenapa kepala saya pusing dan mual," jelasnya.

Dokter Puskesmas Tambelang, Eli Eliwati menambahkan, puluhan siswa sudah diizinkan pulang setelah mendapatkan perawatan. Meski demikian, masih ada tiga siswa yang masih dirawat itensif.

"Mereka keracunan akibat mengomsumsi makanan yang sudah kedaluwarsa," katanya singkat.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0955 seconds (0.1#10.140)