Kasus Kejahatan Seksual Terhadap Anak di Jakarta Naik
Kasus Kejahatan Seksual Terhadap Anak di Jakarta Naik
A
A
A
JAKARTA - Polda Metro Jaya mencatat ada peningkatan kasus kejahatan seksual terhadap anak dibandingkan tahun lalu. Hingga September lalu tercatat ada 41 kasus kekerasan seksual terhadap anak.
Berdasar data jumlah kasus 2015 ini meningkat dibandingkan 2014 lalu yang hanya 31 kasus. Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Suparmo mengatakan, dari puluhan kasus tersebut mayoritas pelaku merupakan orang terdekat dengan korban.
"Kebanyakan pelaku memang orang dekat, untuk usia korban mulai dari 5-18 tahun," kata Suparmo, Senin (12/10/2015). Beberapa kasus menonjol, lanjut Suparmo, di antaranya pada Mei 2015 lalu. Seorang ayah berinisial NI (54), mencabuli anak perempuannya berulang kali. Bahkan, istrinya yang memergoki suami bersetubuh dengan anaknya di kamar malah diancam oleh pelaku.
Kemudian, kasus kedua yang bikin heboh adalah seorang ayah yang tinggal bersama anak dan istrinya di kawasan Tanahabang, Jakarta Pusat, justru menyetubuhi teman anaknya pada Agustus 2015 lalu. Pelaku yang diketahui berinisial SW, bekerja sebagai sopir di Tangerang.
Sementara, yang terakhir adalah kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap PNF (9). Pelaku ialah Agus tetangga korban.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengaku, selama ini pihaknya memendam kasus dengan korban anak agar tak tersiar di media. Namun setelah terjadi kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap PNF di Kalideres, Jakarta Barat, Krishna memilih mengungkapkan beberapa kasus itu ke publik.
"Masyarakat dan setiap orangtua harus tahu, berbuat cabul ke anak mereka adalah perbuatan bejat dan hukumannya berat yakni 15 tahun penjara," katanya. Dia berharap media terus memberi sosialisasi soal ini dan masyarakat makin paham soal hukuman berat menyetubuhi anak di bawah umur.
Berdasar data jumlah kasus 2015 ini meningkat dibandingkan 2014 lalu yang hanya 31 kasus. Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Suparmo mengatakan, dari puluhan kasus tersebut mayoritas pelaku merupakan orang terdekat dengan korban.
"Kebanyakan pelaku memang orang dekat, untuk usia korban mulai dari 5-18 tahun," kata Suparmo, Senin (12/10/2015). Beberapa kasus menonjol, lanjut Suparmo, di antaranya pada Mei 2015 lalu. Seorang ayah berinisial NI (54), mencabuli anak perempuannya berulang kali. Bahkan, istrinya yang memergoki suami bersetubuh dengan anaknya di kamar malah diancam oleh pelaku.
Kemudian, kasus kedua yang bikin heboh adalah seorang ayah yang tinggal bersama anak dan istrinya di kawasan Tanahabang, Jakarta Pusat, justru menyetubuhi teman anaknya pada Agustus 2015 lalu. Pelaku yang diketahui berinisial SW, bekerja sebagai sopir di Tangerang.
Sementara, yang terakhir adalah kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap PNF (9). Pelaku ialah Agus tetangga korban.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengaku, selama ini pihaknya memendam kasus dengan korban anak agar tak tersiar di media. Namun setelah terjadi kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap PNF di Kalideres, Jakarta Barat, Krishna memilih mengungkapkan beberapa kasus itu ke publik.
"Masyarakat dan setiap orangtua harus tahu, berbuat cabul ke anak mereka adalah perbuatan bejat dan hukumannya berat yakni 15 tahun penjara," katanya. Dia berharap media terus memberi sosialisasi soal ini dan masyarakat makin paham soal hukuman berat menyetubuhi anak di bawah umur.
(whb)
Explore More