Tak Lagi Diminati, Batu Akik di Rawa Bening Sepi
A
A
A
JAKARTA - Para pedagang batu akik di Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur, mulai gigit jari. Pasalnya, demam batu akik yang dulu terjadi, kini mulai meredup dan membuat omset penjualan mereka turun drastis hingga mencapai 90 persen.
Salah satu pedagang batu akik di Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur, Ridwan (47) mengatakan, kini, dagangan batu akiknya tak lagi laku. Menurutnya, pasca Idul Fitri pada Juli 2015 lalu, pengunjung di pasar tersebut mulai menurun dan keberadaan batu akik pun tampak tak lagi diminati.
"Setiap hari di sini (Pasar Batu Akik Rawa Bening) semakin sepi, yang datang pun bisa dihitung. Beda dengan beberapa waktu lalu yang untuk jalan saja susah karena banyaknya pengunjung. Dulu sehari bisa dapat Rp50 juta, sekarang dapat Rp5 juta saja sudah bersyukur," ujarnya di Pasar Batu Akik Rawa Bening, Jakarta Timur, Rabu (9/9/2015).
Ridwan pun menyebut, turunnya omset penjulan tidak terjadi secara berangsur-angsur. Namun, omset penjualan langsung turun drastis dan membuat para pedagang kebingungan.
"Ini batu yang baru dibeli beberapa bulan lalu saja masih ada. Biasanya paling lama hanya dua minggu stok barang saya habis. Kalau begini terus bisa gulung tikar," keluhnya.
Sementara itu, Ketua Umum Koperasi Pasar Rawa Bening, H. Darto Caswan menilai, terjadinya penurunan penjualan batu akik itu karena selama ini, batu yang masuk ke Jakarta sudah tak terhitung. Bahkan, sejumlah warga negara asing juga ikut menawarkan batu.
"Karena mereka (WNA) juga hukum pasar tidak berjalan. Karena batu menumpuk dan harga pun menjadi tak terkendali," ujarnya.
Caswan menilai, sepinya penunjung yang datang, membuat kawasan pasar Rawa Bening kembali seperti dahulu. Mereka yang datang pun hanya dari para pencinta batu akik yang benar-benar cinta akan seni dan keindahan dari batu tersebut.
"Batu itu tidak pernah ada habisnya, hal inilah yang masih menjadi kebutuhan para pecinta batu," tuturnya.
Casman pun menambahkan, keluhan para pedagang tersebut banyak terdengar dari pedagang musiman. Pasalnya, ditengah demamnya batu akik kemarin, banyak penjual baru yang ikut bersaing untuk mencari keuntungan.
"Kalau yang memang penjual batu asli ini sudah diperhitungan dan tidak menjadi persoalan kok. Mereka akan bertahan," pungkasnya.
PILIHAN:
Ahok: Ratna Sarumpaet Mah Teman Foke
Usul IPDN Dibubarkan, Mendagri Sindir Ahok Lebih hebat
Salah satu pedagang batu akik di Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur, Ridwan (47) mengatakan, kini, dagangan batu akiknya tak lagi laku. Menurutnya, pasca Idul Fitri pada Juli 2015 lalu, pengunjung di pasar tersebut mulai menurun dan keberadaan batu akik pun tampak tak lagi diminati.
"Setiap hari di sini (Pasar Batu Akik Rawa Bening) semakin sepi, yang datang pun bisa dihitung. Beda dengan beberapa waktu lalu yang untuk jalan saja susah karena banyaknya pengunjung. Dulu sehari bisa dapat Rp50 juta, sekarang dapat Rp5 juta saja sudah bersyukur," ujarnya di Pasar Batu Akik Rawa Bening, Jakarta Timur, Rabu (9/9/2015).
Ridwan pun menyebut, turunnya omset penjulan tidak terjadi secara berangsur-angsur. Namun, omset penjualan langsung turun drastis dan membuat para pedagang kebingungan.
"Ini batu yang baru dibeli beberapa bulan lalu saja masih ada. Biasanya paling lama hanya dua minggu stok barang saya habis. Kalau begini terus bisa gulung tikar," keluhnya.
Sementara itu, Ketua Umum Koperasi Pasar Rawa Bening, H. Darto Caswan menilai, terjadinya penurunan penjualan batu akik itu karena selama ini, batu yang masuk ke Jakarta sudah tak terhitung. Bahkan, sejumlah warga negara asing juga ikut menawarkan batu.
"Karena mereka (WNA) juga hukum pasar tidak berjalan. Karena batu menumpuk dan harga pun menjadi tak terkendali," ujarnya.
Caswan menilai, sepinya penunjung yang datang, membuat kawasan pasar Rawa Bening kembali seperti dahulu. Mereka yang datang pun hanya dari para pencinta batu akik yang benar-benar cinta akan seni dan keindahan dari batu tersebut.
"Batu itu tidak pernah ada habisnya, hal inilah yang masih menjadi kebutuhan para pecinta batu," tuturnya.
Casman pun menambahkan, keluhan para pedagang tersebut banyak terdengar dari pedagang musiman. Pasalnya, ditengah demamnya batu akik kemarin, banyak penjual baru yang ikut bersaing untuk mencari keuntungan.
"Kalau yang memang penjual batu asli ini sudah diperhitungan dan tidak menjadi persoalan kok. Mereka akan bertahan," pungkasnya.
PILIHAN:
Ahok: Ratna Sarumpaet Mah Teman Foke
Usul IPDN Dibubarkan, Mendagri Sindir Ahok Lebih hebat
(ysw)